Pertanianku — Kacang merah sering disebut juga sebagai kacang garut atau kacang jogo. Kacang ini sebenarnya termasuk kacang buncis, tetapi batangnya pendek dan tidak tumbuh merambat. Nama ilmiah dari kacang merah adalah Phaseolus vulgaris. Kacang ini sering digunakan sebagai campuran makanan. Selain lezat, nutrisi kacang merah juga sering diincar oleh masyarakat sehingga permintaan kacang merah tetap selalu ada.
Kacang merah berbentuk lonjong seperti ginjal dan berwarna merah, cokelat, atau blirik. Warna blirik lebih sering ditemukan pada kacang garut.
Tanaman ini tidak membutuhkan ajir atau lanjaran untuk tumbuh karena batangnya pendek. Buah atau polong tumbuh di bagian bawah batang. Bagian yang sering dikonsumsi adalah biji polong yang sudah tua (kering).
Kacang yang sudah tua terasa gurih, enak, berlemak, dan lembut. Masyarakat sering mengolah kacang merah menjadi sayur asam dan sambal goreng. Kacang merah juga sering diolah menjadi hidangan manis, seperti es kacang.
Kacang polong yang masih muda lebih sering diolah menjadi sayur, tetapi jarang ada kacang merah yang dipanen saat masih muda. Hal ini karena kandungan nutrisi kacang merah yang sudah tua lebih tinggi. Kacang merah mengandung serat yang sangat baik bagi tubuh.
Anda bisa menggunakan kacang ini sebagai sumber protein nabati alternatif karena kandungan serat dan proteinnya cukup tinggi. Bahkan, kacang sayur ini bisa membuat nafsu makan Anda meningkat. Saat ini sudah banyak gerakan untuk mengganti sumber protein hewani yang biasa digunakan dengan protein nabati yang berasal dari kacang sayur. Hal tersebut menyebabkan permintaan kacang sayur, termasuk kacang merah menjadi meningkat.
Kacang merah mengandung toksin Lectin phytohaemagglutinin dan oligosakarida yang dapat membuat gas pada usus. Untuk mencegah munculnya kedua kandungan tersebut, Anda harus merendam kacang merah terlebih dahulu sebelum diolah.
Setelah direndam, buang air rendaman dan rebus dengan air di dalam panci tertutup selama 2—3 menit, lalu biarkan selama 2 jam. Buang air rebusan tersebut, kemudian tambahkan lagi air hingga kacang benar-benar terendam.
Setelah dua jam, buang air tersebut dan tambahkan lebih banyak air dan biarkan terendam semalaman sebelum kacang tersebut benar-benar akan dimasak menjadi menu masakan.