Pertanianku — Tempe merupakan makanan yang terbuat kedelai yang kaya dengan kandungan gizi. Selain itu, tempe telah menjadi ciri khas Indonesia sejak dahulu, dan kini makanan tersebut mendunia. Di dalam tempe terkandung nutrisi, seperti asam lemak, vitamin, mineral, dan antioksidan yang sangat baik untuk tubuh. Berikut ini ulasan lebih jelas mengenai nutrisi tempe.
Asam lemak
Proses fermentasi pada tempe dapat meningkatkan asam lemak tidak jenuh majemuk pada tempe. Asam lemak tidak jenuh ini dapat menimbulkan efek terhadap penurunan kolesterol serum sehingga mampu menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh. Oleh karena itu, tempe sangat cocok dikonsumsi oleh penderita kadar koleterol yang tinggi.
Vitamin
Di dalam tempe terkandung vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Di dalam tempe terkandung berbagai jenis vitamin B, mulai dari vitamin B1, B2, asam pantotenat, asam nikotinat, vitamin B6, dan B12.
Vitamin B12 umumnya dijumpai pada produk-produk hewani dan sangat jarang ditemui pada produk nabati seperti sayuran dan buah-buahan. Namun, di dalam tempe terkandung vitamin tersebut sehingga makanan ini sangat berpotensi menjadi sumber vitamin yang baik bagi tubuh.
Proses pembuatan tempe dapat membuat kadar vitamin B12 menjadi lebih tinggi. Dalam 100 gram tempe kering terkandung 1,5 sampai 6,3 mikogram vitamin B12, jumlah tersebut sudah mencukupi kebutuhan vitamin B12 tubuh setiap harinya.
Mineral
Di dalam tempe juga terkandung mineral makro dan mikro yang jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mineral yang terkandung, di antaranya besi, tembaga, dan zink.
Antioksidan
Anda juga bisa mendapatkan zat antioksidan di dalam tempe dalam bentuk isoflavin. Kandungan tersebut sangat dibutuhkan untuk menekan perkembangan radikal bebas di dalam tubuh. Ada tiga jenis isoflavin yang terkandung di dalam kedelai, yaitu daidzein, glistein, dan genistein.
Selain itu, terkandung antioksidan faktor II yang memiliki sifat antioksidan yang paling kuat jika dibandingkan dengan isoflavin. Antioksidan tersebut dapat disintesiskan ketika proses fermentasi berlangsung.
Kandungan antioksidan di dalam tempe bermanfaat untuk menghambat penuaan dini. Efek tersebut bisa bekerja secara maksimal apabila tempe dikonsumsi secara teratur dengan cara pengolahan yang benar.