Pertanianku – Buah pisang harus dipanen setelah benar-benar tua agar mutunya tinggi. Buah pisang dapat diperam (klimakterik) karena mampu mengeluarkan gas etilen. Walaupun dapat dipanen muda, buah yang matang karena diperam mutunya sangat rendah.
Pisang tidak mengenal musim panen dan dapat berbuah setiap saat. Hasilnya dapat mencapai 1—17 sisir setiap tandan atau 4—40 kg/tandan. Dalam satu tandan pisang tanduk terdapat 1—7 sisir, sedangkan pada pisang ambon 7—17 sisir.
Setelah dipanen, tandan pisang disisir hati-hati, jangan sampai terluka. Sisir-sisir pisang dicuci dengan air bersih, lalu dicelupkan dalam larutan fungisida Benlate 0,1%. Setelah itu, pisang direndam selama 10 menit dalam larutan ethrel 40 PGR 100 ppm (1 ppm = 1 mg/liter air). Biasanya, petani menggunakan uap karbit (CaC2) dalam ruangan tertutup selama 24 jam atau mengasapnya dengan membakar daun kelapa kering selama dua hari. Pengasapan dilakukan pagi hari dalam lubang berlapis daun pisang segar dan tertutup rapat. Setelah itu, pisang dianginkan pada suhu rendah (15—18o C). Dengan cara ini, warna pisang menjadi kuning atau merah menyala. Namun, untuk pasar lokal model pemeraman di atas jarang dilakukan.
Sumber: Buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah