Pertanianku — Budidaya jagung manis banyak dilakukan. Dengan menggunakan benih unggul bermutu mutlak, karakter unggul jagung manis bisa terlihat. Budidaya jagung manis pun terus diminati karena alasan-alasan berikut.

Produktivitas tinggi
Potensi produktivitas jagung manis mencapai 20 ton per hektare dalam satu musim tanam. Potensi ini harus ditunjang oleh kualitas buah yang baik dalam hal ukuran, penampilan, biji, dan rasa.
Rasa manis
Sifat utama jagung manis yang disukai konsumen adalah rasanya yang manis. Kandungan gula pada jagung manis berikisar antara 13—15° brix. Rasa jagung manis yang dikendalikan oleh sh2 dan bt lebih disukai konsumen. Rasa manis yang disukai adalah yang tetap manis setelah disimpan selama beberapa hari.
Umur panen genjah
Varietas jagung manis yang diinginkan tentu saja memiliki umur panen yang lebih awal atau genjah. Semakin cepat tanaman berada di lahan, semakin baik karena akan mengurangi potensi paparan dari hama dan penyakit. Jagung manis siap panen umumnya berumur 70—85 hari di dataran menengah dan 60—70 hari di dataran rendah.
Tahan terhadap serangan hama dan penyakit
Diperlukan jagung manis varietas unggul yang tahan terhadap hama dan penyakit agar hasil panen bisa maksimal. Hama utama jagung manis menyerang bagian tongkolnya adalah ulat tanah, ulat grayak, lalat bibit, penggerek batang, dan ulat tongkol. Sementara, penyakit yang bisa menyerang adalah penyakit bulai, hawar daun, karat daun, bakteri busuk batang, dan virus mosaik kerdil jagung.
Daya simpan lebih lama
Jagung manis umumnya langsung dikonsumsi dalam keadaan segar. Hal ini mengakibatkan jagung manis jarang disimpan. Jagung manis yang dijual akan turun nilai jual dan mutunya jika sudah disimpan selama 2—3 hari.
Jika jagung disimpan pada suhu 5—7°C dengan kelembapan 90—95 persen, jagung bisa disimpan lebih lama. Adanya teknologi pengalengan juga telah membuat jagung manis bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Kualitas tongkol sesuai selera konsumen
Konsumen jagung manis menginginkan ukuran tongkol yang relatif besar dan biji-bijinya mengisi penuh bonggol tersebut. Diameter ujung jagung juga sebaiknya tidak terlalu jauh berbeda dengan diameter pangkal. Teksturnya pun renyah dan tidak liat.