Karamunting, Buah yang Sering Dijadikan Tanaman Hias

Pertanianku Karamunting atau Rhodomyrtus tomentosa (Alton) termasuk famili jambu-jambuan. Jenis buah ini memang tidak begitu familiar, tapi di beberapa tempat, tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman hias karena tanaman memiliki bunga yang menarik. Namun, di tempat lain tanaman ini sering dianggap sebagai gulma karena pertumbuhan tanaman terlalu cepat.

karamunting
foto: https://balitbu.litbang.pertanian.go.id/

Di balik ketidakpopuleran karamunting, ternyata tanaman buah ini berpotensial menjadi penghasil antioksidan. Di dalam daun karamunting terdapat senyawa flavanoid, steroid, triterpenoid, galat, tanin, katekat, kulnon, natrium, kalsium, kalium, dan magnesium. Ekstrak antosianin dari buah karamunting dapat menghasilkan aktivitas antioksidan yang cukup kuat.

Tanaman ini berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara hingga akhirnya menyebar di daerah tropis dan subtropis. Buah ini bisa ditanam hingga ketinggian 2.400 m dpl. Tanaman ini terbilang sangat mudah tumbuh di berbagai jenis habitat dan jenis tanah. Di alam bebas, perbanyakan tanaman dibantu oleh burung yang membawa biji tanaman.

Karamunting dapat tumbuh hingga setinggi 4—12 m. Daun tanaman berbentuk oval, bagian atas daun berwarna hijau mengilap, sedangkan bagian bawahnya berwarna abu-abu serta berbulu. Panjang daun mencapai 5—7 cm dan lebarnya 2—3,5 cm. Bunga tanaman tunggal atau berkelompok sebanyak 2—3 bunga.

Buah karamunting berbentuk lonjong dengan panjang sekitar 1—1,5 m. Buah yang masih muda berwarna hijau, setelah tua buah akan mengalami perubahan warna menjadi kecokelatan hingga hitam. Kulit buah mirip dengan beludru. Daging buah hampir mirip seperti anggur, hanya lebih berserat dan tidak mengandung banyak air. Rasa buah ini sendiri manis.

Selain berkhasiat sebagai sumber antioksidan, penelitian lain menyebutkan bahwa ekstrak akar karamunting dapat menyebabkan jumlah trombosit dan fibrinogen meningkat serta kontraksi pembuluh darah halus. Kandungan tanin atau zat warna pada akar dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami. Masyarakat sering menggunakan akar tanaman untuk menghitamkan gigi dan alis.

Buah karamunting dapat menimbulkan efek hemostatik dalam saluran pencernaan bagian atas, melawan pendarahan pada wanita, meningkatkan hemoglobin, dan meningkatkan antianoxic.