Pertanianku — Penggemukan sapi merupakan suatu usaha untuk mendapatkan sapi pedaging yang sesuai dengan keinginan pasar, yakni memiliki daging yang banyak dan berkualitas. Untuk mencapai hal tersebut, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengupayakan kebutuhan pakan sapi pedaging secara optimal.
Sapi sendiri merupakan hewan herbivora, yakni hewan ini mengonsumsi tanaman sebagai bahan pakan utamanya. Namun, pemberian pakan hijauan saja tidak bisa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertambahan bobot badan sapi, terutama dalam waktu yang cukup singkat.
Padahal, sapi pedaging diharapkan bisa meningkatkan massa tubuhnya dalam waktu yang singkat. Penambahan bobot sapi akan lebih efisien jika dilakukan juga pemberian pakan berupa ransum. Ransum ini adalah campuran dari konsentrat dan hijauan.
Pemberian pakan yang baik diharapkan bisa menghasilkan sapi berkualitas baik dengan penambahan bobot tubuh yang cepat. Selain itu, penting bagi sapi untuk tetap sehat selama proses penggemukan hingga penyembelihan.
Setidaknya, ada tiga jenis kebutuhan pakan sapi pedaging yang harus Anda penuhi. Ketiga jenis pakan ini harus diberikan untuk mengoptimalkan perkembangan sapi pedaging.
Pertama, bahan pakan berserat. Jenis pakan ini diperlukan sebagai sumber serat. Syarat pakan berserat adalah mengandung serat kasar sebanyak lebih dari 20 persen. Pakan ini juga harus mempunyai energi serta tingkat kecernaan yang rendah.
Beberapa jenis bahan pakan berserat yang bisa diberikan adalah hijauan berupa rerumputan, legiminosa, dan tanaman lainnya. Sapi juga bisa diberikan limbah pertanian berupa jerami padi, daun kacang tanah, jerami jagung, dan pucuk tebu.
Jenis pakan kedua yang harus diberikan adalah pakan penguat atau konsentrat. Pakan ini mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi dengan serat kasar yang relatif rendah. Syarat lain dari konsentrat yang diberikan adalah mudah dicerna serta kaya akan nutrisi. Sapi yang sedang dikandangkan atau digemukkan secara intensif memerlukan konsentrat dalam jumlah yang cukup.
Konsentrat dibagi ke dalam dua jenis. Pertama adalah konsentrat sumber energi. Bahan pakan ini memiliki serat kasar kurang dari 20 persen dan kandungan energinya lebih dari 2.250 kilo kalori per kilogramnya. Contoh konsentrat sumber energi adalah ubi jalar, ketela pohon, pati, tetes tebu, dedak padi, dan dedak jagung.
Sementara jenis kedua adalah konsentrat sumber protein, yakni harus mengandung protein kasar lebih dari 20 persen. Contohnya adalah ampas tahu, bungkil kedelai, dan daun kacang-kacangan.
Jenis pakan ketiga yang tak kalah penting adalah vitamin, mineral, hormon, enzim, antibiotik, urea, atau UMB (urea molasis block). Pakan jenis ini digunakan sebagai penunjang.