Kegunaan dan Agroekologi Nangka

Pertanianku – Nangka Tanaman nangka tergolong serba guna. Buahnya yang muda dapat disayur (gudeg). Sementara itu, buah yang matang enak dimakan segar. Bijinya enak dimakan setelah direbus. Daunnya untuk pakan ternak. Batangnya yang telah tua baik sekali untuk bahan bangunan. Warna batang semakin kuning tua, mutu kayu untuk bahan bangunan semakin tinggi. Buah nangka yang telah matang dapat dibuat dodol dan keripik nangka yang tahan lama disimpan. Tanaman nangka baik untuk konservasi lahan miring (curam), tetapi kurang baik untuk pelindung jalan karena daun mudah gugur. Oleh karena itu, nangka merupakan pohon serba guna (multi purpose tree species/MPTS).

Kegunaan dan Agroekologi Nangka

Tanaman nangka baik dikembangkan di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 m dpl. Daerah tersebut sebaiknya bertipe iklim basah hingga agak kering dengan kedalaman air tanah antara 50—200 cm. Tempat terbaik untuk tanaman nangka pada ketinggian 200—600 m dpl dengan jenis tanah latosol atau aluvial. Tanaman nangka tahan terhadap kadar garam tinggi (salinitas) dan pH tanah rendah sehingga baik bila ditanam di lahan gambut.

Curah hujan bagi tanaman nangka antara 1.000—2.000 mm/tahun. Cempedak lebih tahan terhadap curah hujan tinggi dan tahan terhadap naungan. Di Jawa dan Sumatera, orang lebih senang bertanam nangka, sedangkan di daerah Kalimantan lebih banyak orang menanam cempedak (lahan gambut atau podsolik merah kuning).

Sumber: Buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah