Pertanianku — Kegunaan secang dalam kehidupan sehari-hari cukup erat, baik sebagai bahan minuman maupun pengobatan. Secang biasanya digunakan untuk memberi warna minuman. Secang juga digunakan untuk membantu meredakan beberapa gejala penyakit. Ternyata, manfaat secang masih lebih banyak lagi.

Pewarna
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kayu secang bisa memberikan warna kemerahan. Penggunaannya pun beragam. Mulai dari sebagai pewarna untuk makanan/minuman, pakaian, hingga kerajinan anyaman.
Pada zaman dahulu, secang menjadi salah satu komoditas perdagangan hingga akhir abad ke-19. Seiring semakin banyaknya produksi pewarna sintetik, popularitas kayu bernama ilmiah Lignum sappan ini pun menurun. Kini, kayu secang masih menjadi komoditas perdagangan namun dengan skala yang lebih sempit.
Bahan obat
Salah satu khasiat kayu secang yang sudah biasa dimanfaatkan adalah sebagai zat pengelat atau astringensia. Kayu secang memiliki kandungan utama berupa brazilin, yakni zat warna merah-sappan. Selain itu, kayu secang juga mengandung asam tanat dan asam galat.
Brazilin memiliki manfaat sebagai zat anti-oksidan, antibakteri, anti-inflamasi, anti-photoaging, hypoglicemic atau bisa menurunkan kadar gula darah, vasorelaxant atau bisa merelaksasi pembuluh darah, hepatoprotective atau bisa melindungi hati, dan antijerawat.
Potongan-potongan kayu secang biasa digunakan sebagai campuran dalam pembuatan jamu di daerah Jawa. Beberapa minuman khas tradisional menggunakan kayu secang sebagai bahan bakunya. Salah satunya adalah wedang uwuh yang merupakan minuman khas Yogyakarta.
Sering kali, simplisia kayu secang tersedia berupa irisan atau keping-keping kecil. Simplisia ini dikenal juga sebagai sediaan FMSo atau formularium medicamentorum soloensis.
Furnitur
Kayu secang juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan perkakas rumah tangga. Hal ini karena kayu secang terkenal kuat, awet, dan memiliki keindahan warna yang unik.
Perkakas yang berbahan dasar kayu secang biasanya bukan yang berukuran besar. Hal ini karena cukup sulit menemukan kayu secang dalam ukuran yang besar dan panjang. Biasanya, kayu secang digunakan untuk perkakas kecil, kayu lis dan pigura, pasak dan paku kayu dalam perahu, dan lain-lain.
Secang sendiri merupakan tanaman perdu berduri dengan tinggi 4—10 meter. Karena bukan merupakan pohon yang tinggi, secang juga digunakan sebagai pagar halaman rumah.