Pertanianku — Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat, puluhan hektare lahan pertanian Gunung Kidul sudah terdampak kekeringan. Bahkan, enam hektare di antaranya dipastikan gagal panen.
“Rinciannya rusak ringan akibat kemarau 31 hektare, rusak sedang 10 hektare dan rusak berat atau puso enam hektare,” kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Raharja Yuwono mengutip Warta Ekonomi, Minggu (20/5/2018).
Lebih lanjut ia mengungkapkan, lahan yang rusak menyebar di Kecamatan Ponjong, Playen, Wonosari, Karangmojo, Semin, dan wilayah Kecamatan Ngawen.
“Seluas enam hektare lahan pertanian gagal panen atau terkena puso berada di wilayah Kecamatan Wonosari, di antaranya Desa Siraman dan Desa Pulutan,” katanya.
Sebagai upaya menangani masalah ini, Raharja mengatakan, lahan puso dan kekeringan diusulkan mendapatkan bantuan benih untuk musim tanam dalam satu tahun ini dan 2019 mendatang. Diungkapkannya bahwa telah disiapkan bantuan benih dari pemerintah pusat secara gratis.
“Potensi luasan puso bisa bertambah tergantung curah hujan. Seperti wilayah Patuk dan Gedangsari awalnya sempat khawatir puso, tetapi kemarin sempat hujan,” ujar dia.
Raharja menuturkan, pihaknya akan melakukan pemantauan terhadap lahan pertanian dengan menyebar petugas di beberapa lahan yang terdampak kekeringan itu. Harapannya, petani bisa memanfaatkan sumur gali atau pompa yang ada di sekitar lahan pertanian.