Pertanianku — Kolam terpal terkenal cukup mudah dan murah dibuat. Jenis kolam ini sering digunakan oleh pembudidaya, baik skala kecil maupun skala besar. Pada dasarnya tiap jenis kolam memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Begitupun dengan kolam terpal yang terkenal ekonomis. Kekurangan tersebut perlu diketahui sebelum budidaya agar Anda bisa mengantisipasi kejadian yang disebabkan oleh kekurangan kolam terpal.
Rawan bocor
Terpal terkenal rentan bocor karena benda-benda tajam yang berada di sekitarnya atau serangan tikus. Benda-benda tajam yang kemungkinan bisa berada di aeral budidaya adalah kawat atau paku yang tertancap pada bambu penegak dinding kolam. Kebocoran juga bisa disebabkan oleh pakan yang diberikan.
Mudah lapuk karena hujan
Selain rawan bocor, daya tahan terpal terkenal tidak lama karena mudah lapuk akibat diterjang hujan. Apalagi, bila kolam berada di area dengan curah hujan yang tinggi sehingga kolam bisa rusak sebelum waktunya.
Tidak tahan lama
Rata-rata usia kolam terpal hanya sekitar dua tahun. Sementara itu, jenis-jenis kolam yang lain, seperti kolam tanah dan beton, mampu bertahan hingga puluhan tahun bila dirawat dengan benar.
Miskin ion-ion dan mineral tanah
Kolam terpal tidak memiliki ion-ion dan mineral sebanyak kolam tanah. Kondisi tersebut bisa menyebabkan ikan yang dibiakkan di dalam kolam lebih lamban untuk tumbuh. Kelebihan kolam tanah memang mengandung ion yang bisa menyuplai ketika air kekurangan ion. Sementara itu, ketika air kelebihan ion, tanah akan mengikatnya. Tanah berfungsi sebagai penstabil ion di dalam air.
Permasalahan ini bisa Anda atasi dengan menambahkan zat tambahan seperti mineral ke dalam air terpal.
Air mudah bau
Air di dalam kolam mudah bau karena kolam terpal tidak memiliki bakteri yang ada pada kolam tanah. Bakteri tersebut berfungsi sebagai perombak bahan organik dan penyuplai mineral. Perombakan bahan organik yang cepat akan membantu mengurai pakan ikan yang tidak habis sehingga tidak berada terlalu lama di dalam air.