Pertanianku — Hingga saat ini bisnis budidaya lele tidak pernah padam, terutama bisnis pembesaran lele. Hal ini dikarenakan permintaan ikan air tawar berkumis ini masih terbilang bagus, permintaan tersebut berasal dari restoran, konsumsi pribadi, dan industri pengolahan makanan. Setidaknya, ada beberapa kelebihan dari bisnis pembesaran ikan lele yang disukai oleh pembudidaya.
Bisa dipelihara di berbagai wadah dan diusahakan di lahan sempit
Ikan lele bisa dipelihara di berbagai wadah, seperti tong, kolam tanah, kolam terpal, kolam tembok, dan kolam jaring apung. Hal ini dapat memudahkan pembudidaya yang memiliki lahan terbatas. Dengan begitu, mereka bisa memulai bisnis dari skala yang lebih kecil terlebih dahulu sembari menabung untuk membesarkan skala usahanya.
Modal kecil tetapi untung besar
Memulai usaha pembesaran lele tidak harus dengan modal besar. Menebar benih sekitar 5.000 ekor, dibutuhkan modal awal sekitar Rp5 juta—Rp7 juta. Dengan waktu pemeliharaan kurang dari dua bulan, pembudidaya dapat memperoleh keuntungan sekitar 15 persen dari biaya yang dikeluarkan. Tentunya, keuntungan tersebut bisa didapatkan jika ikan dipelihara sesuai dengan standar sehingga pertumbuhan ikan tidak mengalami hambatan.
Selain itu, keuntungan yang besar juga dipengaruhi oleh kepiawaian pembudidaya dalam memasarkan hasil panen dan mencari pasar yang tepat.
Waktu pemeliharaan bisa dipercepat
Untuk memanen hasil budidaya lele bisa diatur waktunya, bergantung pada ukuran benih yang ditebar dan intensitas pemeliharaan. Sebagai contoh, dengan menebar benih ukuran 7 cm—9 cm, bisa dipanen dalam waktu kurang dari dua bulan, yaitu 50 hari.
Mudah dilakukan
Bukan rahasia lagi bahwa ikan lele sangat mudah dipelihara. Bahkan pemula yang baru terjun di dunia budidaya ikan dapat melakukan budidaya ikan lele dengan mudah. Kunci pembesaran ikan lele terletak pada penggunaan benih yang berkualitas, rajin menjaga kualitas air pemeliharaan, dan memberikan pakan yang tepat.
Permintaannya tinggi
Permintaan ikan lele terbilang tinggi dan cenderung terus meningkat. Hal tersebut karena lele mudah diolah menjadi beragam menu masakan dan tentunya rasanya lezat. Namun, permintaan yang tinggi juga harus diiringi dengan keahlian pembudidaya dalam memasarkan ikan sehingga hasil panennya dapat langsung diserap oleh konsumen.