Pertanianku – Salah satu komoditas perikanan yang permintaannya tinggi dan cukup berpotensi dikembangkan skala industri adalah belut. Bahkan, sekalipun dikembangkan dalam skala kecil, tidak akan membutnya sepi peminat.
Meski digolongkan dalam kelompok ikan, belut berbeda dengan jenis ikan pada umumnya. Belut biasanya hidup di lumpur dengan air yang tidak terlalu banyak. Kemampuan hidup di lumpur ini karena belut memiliki 2 sistem pernapasan. Habitat belut biasa ditemukan di rawa dan sawah, tetapi di sawah sudah sangat jarang sekali ditemukan. Hal ini karena habitat belut di sawah rusak oleh efek penggunaan pupuk pestisida/pupuk kimia yang berlebihan.
Kini, seiring dengan berjalannya waktu, ternyata belut sudah bisa dibudidayakan dengan menggunakan media air bening. Tak dapat dipungkiri, belut juga merupakan ikan yang hidupnya membutuhkan air sebagai media hidupnya. Atas dasar itu, logika belut dapat dibudidayakan pada media air bening menjadi sangat mungkin.
Percobaan budidaya belut dalam media air bening ini pernah dilakukan pada 2008 silam oleh Fajar Junariyata di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Akan tetapi, budidayanya masih sebatas pembesaran. Selain itu, lingkungannya tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan belut. Misalnya, harus tetap terlindung dari sinar matahari langsung serta kebutuhan nutrisinya yang juga harus diperhatikan.
Penggunaan air bening memiliki beberapa kelebihan sebagai media hidup belut. Dikutip dari buku Budidaya Belut dan Sidat, berikut beberapa kelebihan yang didapatkan dengan menggunakan air bening:
- Mudah dikontrol.
- Padat tebar lebih tinggi.
- Tingkat kanibalisme dapat diperkecil.
Keuntungan dari aplikasi media air bening adalah padat tebar yang tinggi. Berdasarkan uji coba, tiap 1 m³ media dapat ditebar benih belut sebanyak 50 kg. Bandingkan dengan media lumpur yang hanya 1—2 kg per m³. Jika padat tebar lebih dari itu, pertumbuhan dapat terganggu, bahkan bisa terjadi saling serang antarbelut karena memperebutkan wilayah (teritorial) hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan kematian belut pada media lumpur cukup tinggi.