Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik Rakit Apung

Pertanianku — Di antara sekian banyak model hidroponik untuk bertanam, hidroponik rakit apung menjadi model yang cocok untuk pemula. Instalasi model hidroponik ini terbilang lebih efisien karena air nutrisi dibiarkan tergenang di sekitar sistem perakaran tanaman.

hidroponik rakit apung
foto: Pertanianku

Pada instalasi ini juga dilengkapi dengan aerator yang berfungsi memasok oksigen untuk akar tanaman. Dengan hidroponik rakit apung, pertumbuhan tanaman bisa lebih cepat karena kebutuhan nutrisi serta suplai oksigen dapat dipenuhi setiap saat.

Air nutrisi dibiarkan menggenang di sekitar perakaran tanaman sehingga akar bisa menyerap nutrisi secara terus-menerus setiap saat. Teknik ini berbeda dengan wick system karena pada rakit apung tidak memerlukan kain flanel atau sumbu kompor sebagai perantara air nutrisi dengan akar tanaman.

Instalasi hidroponik rakit apung tersusun dari boks kontainer, styrofoam, dan netpot. Instalasi ini perlu didukung dengan meja yang terbuat dari baja ringan agar mampu menahan beban instalasi yang cukup berat. Pemula lebih disarankan untuk menggunakan aerator agar pasokan oksigen berjalan lebih lancar.

Cara pembuatan instalasinya juga cukup mudah. Sekalipun Anda masih pemula, pasti bisa merakitnya. Perawatan intalasi tergolong mudah dan tidak memerlukan banyak peralatan. Peralatan yang tergolong rumit hanya aerator, itu pun bisa Anda cari di toko pertanian atau e-commerce.

Seluruh bahan yang dibutuhkan untuk membuat instalasi cukup murah, bahkan Anda bisa mengganti wadahnya dengan wadah apa saja yang lebih terjangkau.

Meskipun terbilang cukup mudah untuk pemula, model hidroponik ini juga memiliki kekurangan yang wajib diantisipasi, yaitu akar tanaman rentan mengalami pembusukan. Pembusukan terjadi akibat akar terlalu lama terendam di air nutrisi. Oleh karena itu, model hidroponik ini sebaiknya hanya digunakan untuk tanaman sayur semusim seperti selada.

Model hidroponik rakit apung terbilang cukup aman ketika Anda ingin pergi selama beberapa hari. Dengan air nutrisi yang tergenang, tanaman bisa terus mendapatkan nutrisi meskipun Anda sedang tidak sempat melakukan perawatan. Air nutrisi yang tersisa juga bisa digunakan kembali untuk proses penanaman selanjutnya.

Nah, kalau Anda penasaran bagaimana cara merangkai instalasi hidroponik rakit apung sendiri dengan cara yang mudah dipahami, Anda bisa membaca buku 12 Hidroponik Starter terbitan Penebar Swadaya.

Buku 12 Hidroponik Starter membahas langkah-langkah pembuatan instalasi hidroponik rakit apung yang disertai dengan foto agar lebih memudahkan Anda memahaminya. Tidak hanya rakit apung, Anda bisa menemukan model hidroponik yang lainnya. Untuk mendapatkan buku tersebut sebagai referensi, Anda bisa langsung menghubungi WhatsApp admin Penebar Swadaya.