Pertanianku — Saat ini kolam terpal sudah menjadi salah satu jenis kolam yang diandalkan oleh pembudidaya ikan air tawar, misalnya ikan lele. Ada banyak kelebihan kolam terpal untuk memudahkan budidaya ikan lele.

Jenis kolam terpal sangat cocok digunakan di kawasan lahan berpasir. Lahan tersebut sangat mudah amblas saat diinjak dan air yang ditampung sangat mudah lolos karena terisap di antara pori-pori pasir. Berikut ini beberapa kelebihan kolam terpal bagi usaha budidaya ikan lele.
Sederhana
Kolam dapat dibuat dengan sederhana, apalagi di daerah dengan lahan berpasir. Langkah awal membuat kolam terpal adalah lahan dikeruk sedalam 90 cm, kemudian dinding-dindingnya dibuat miring dengan sudut 30°C. Dinding yang miring berguna untuk menyangga terpal saat sudah berisi air. Selanjutnya, tanah bekas galian digunakan sebagai tanggul setinggi 40 cm. Tanggul tersebut harus dipadatkan supaya kuat. Pada permukaan kolam diberi batako atau batu bata merah agar tidak amblas.
Pada bagian kolam diberikan sekam setebal 10 cm untuk menjaga suhu di dalam kolam tetap stabil. Baru setelah itu diberikan terpal.
Biaya pembuatannya relatif murah
Biaya yang dikeluarkan untuk membangun kolam terpal terbilang jauh lebih murah daripada kolam semen. Tentu saja kondisi ini menguntungkan pembudidaya yang baru saja terjun dengan modal terbatas atau pembudidaya yang sudah lebih dahulu berbudidaya ikan air tawar tetapi ingin mengefisiensikan modal usaha.
Daya tahan
Terpal memang terbilang lebih mudah rusak, tetapi jika terpal dipelihara dengan baik, terpal bisa bertahan selama 4 tahun. Untuk memperpanjang daya tahan terpal, bagian ujung terpal yang ada di tepi kolam ditutupi dengan rumput. Terpal yang terkena sinar matahari secara langsung bisa lebih mudah rusak dan hanya mampu bertahan selama 2 tahun.
Memudahkan proses perawatan kolam
Kelebihan kolam terpal lainnya yang disukai pembudidaya adalah mudah dirawat. Kolam terpal dapat mengurangi kebocoran air yang sering terjadi di kolam tanah, mudah dibongkar pasang, masa pengeringan akan berlangsung lebih singkat, yakni hanya 1 jam. Padahal, kolam tanah butuh masa pengeringan yang akan berlangsung selama 3 hari.
Namun, sayangnya, air di dalam kolam perlu diganti dua kali dalam 1 siklus budidaya. Pertama, saat lele berumur 50 hari. Kedua, saat 10 hari berikutnya. Pergantian ini dapat mencegah kematian lele yang disebabkan oleh kotoran dan kelebihan makanan yang menumpuk di dasar kolam.