Kelinci Mini Asal Eropa

Pertanianku – Bangsa Phunesia di Eropa merupakan bangsa pertama yang mendeteksi keberadaan kelinci liar, yakni padamasa Pleistosen (1,8—1,1 juta tahun yang lalu). Bangsa Phunesia menyebutnya shaphan alias licin atau nakal. Bangsa Romawi malah mengabadikan kelinci, yang disebut sebagai Hispania, dalam salah satu uang logamnya. Berbeda dengan bangsa Jepang, mereka yakin bahwa kelinci tinggal di bulan dan bertugas membuat kue mochi dengan menggunakan usu (mortar tradisional Jepang).

Kelinci Mini Asal Eropa

Secara umum, ada dua jenis kelinci di dunia, yakni tipe liar dan tipe yang telah didomestikasi. Kelinci domestik ini berasal dari kelinci liar yang telah “dimodifikasi” gennya. Kelinci liar dari Eropa memiliki nama Latin Oryctolagus cuniculus,sedangkan kelinci domestik yang kini kita pelihara disebut Oryctolagus cuniculus domestica.

Dahulu, orang memanfaatkan kelinci untuk diburu sebagai sumber protein hewani dan penghasil bulu. Kini, peran mereka bergeser dan ditemukan sebagai salah satu anggota keluarga. Dengan adanya domestifikasi, kelinci bisa menjadi jinak sehingga mudah dekat dengan manusia atau pemeliharanya. Jangan heran jika kini banyak anak-anak duduk manis menonton televisi bersama kelinci peliharaannya. Peternakan kelinci pun sudahdikembangkan di Indonesia sejak tahun 1837 yang konon dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai kelinci hias. Kelinci tersebut pada awalnya merupakan hewan kesayangan yang dimiliki oleh tuan tanah. Program pengembangan kelinci yang bertujuan untuk mengurangi rawan gizi telah dilakukan pemerintah pada tahun 1980. Selanjutnya, pada tahun 1990, pemerintah menerbitkan

Pedoman Teknis Perusahaan Peternakan Kelinci (PTPPK) sebagai upaya mendorong perkembangan budi daya kelinci. Namun, sampai saat ini perkembangannya mengalami hambatan karena perbedaan tujuan produksi dalam pengembangannya. Kelinci ras mini mulai marak dipelihara sebagai satwa kesayangan sejak adanya impor kelinci indukan atau pertukaran kelinci dengan peternak dari negeri lain. Nah, di sini mulai dikenal adanya kelinci mini, selain kelinci hias serta kelinci pedaging yang sudah ada sebelumnya. Bahkan, saat ini kelinci mini sudah menjadi hewan peliharaan banyak kalangan.

Pertanyaannya, apa keistimewaan kelinci mini sehingga menjadi sangat digemari? Ternyata, sebagian besar peminat kelinci mendambakan kelinci yang berukuran mungil dengan wajah yang imut. Permintaan konsumen inilah yang makin menyemangati breeder kelinci mini untuk terus menyuplai pasar dengan beragam jenis. Ditambah lagi, kelinci mini membutuhkan pakan yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan jenis kelinci berukuran medium atau besar. Kandang yang dibutuhkan juga tidak seluas jenis kelinci lainnya.

Akibat suplai yang masih sedikit dan langka, harga kelinci mini di pasaran masih jauh di atas harga kelinci lainnya. Namun, nilai tersebut kembali ditentukan oleh kualitas masingmasing individu kelinci.

 

Sumber: Buku Hewan Kesayangan Mini dan Eksotis