Pertanianku — Kembang bulan atau Tithonia diversifolia merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional oleh beberapa negara. Tanaman kembang bulan juga dikenal sebagai kipait dan sering ditanam sebagai tanaman hias karena memiliki bunga yang indah. Orang Jawa juga kerap menyebut tanaman ini dengan rondo noleh.

Selain menjadi obat tradisional, tanaman ini juga kerap dimanfaatkan sebagai pakan hijauan ternak, pupuk tanaman, dan pestisida untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit tumbuhan.
Penyakit yang bisa diatasi oleh kembang bulan adalah luka dan sakit perut. Untuk mengobati sakit perut, rebus daun tanaman yang masih segar dengan dua gelas air. Setelah air rebusan dingin, minum sekaligus.
Sementara itu, untuk mengatasi luka atau luka lebam, gunakan bunga tanaman dan remas-remas. Tempelkan remasan bunga pada bagian yang sedang luka.
Bagian yang sering dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daun dan bunga tanaman. Pada bagian daun, kulit batang, dan akar tanaman mengandung saponin, polifenol, dan flavanoida.
Kembang bulan merupakan semak tahunan berbatang tegak dan bulat. Tanaman ini dapat tumbuh hingga setinggi 9 cm. Daun tanaman berseling dan berbentuk bulat menyerupai telur. Bagian tepi daun bergerigi.
Bunga tanaman muncul di bagian ketiak daun atau di ujung percabangan. Bunga kembang bulan berbentuk tabung dengan mahkota bunga berwarna kuning dan kepala sari berwarna hitam serta bagian atasnya berwarna kuning. Buah tanaman ini berbentuk bulat dan keras.
Belum pernah ditemukan literatur yang membahas terkait kontraindikasi dan efek samping penggunaan kembang bulan sebagai obat herbal. Namun, sebaiknya jangan konsumsi obat herbal secara berlebihan sebelum berkonsultasi dengan herbalis atau dokter. Cukup konsumsi hingga rasa sakit yang dialami mulai menghilang.