Pertanianku — Pada 2016 lalu, media nasional dan internasional dihebohkan dengan berita tentang bunga pertama yang mekar di luar angkasa. Bunga zinnia atau di Indonesia umumnya dikenal dengan sebutan kembang kertas, berhasil mekar di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS). Momen tersebut diabadikan oleh seorang astronot Amerika Serikat bernama Scott Kelly.
Setelah beberapa kali gagal, tampaknya upaya tim membuahkan hasil. Astronot berhasil menumbuhkan kembang kertas di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Hal tersebut merupakan bagian dari misi astronot di ISS selama hampir dua tahun, mereka mencoba untuk membudidayakan tanaman pangan di tempat dengan gravitasi mikro.
Kembang kertas (Zinnia elegans Jaqc.) merupakan bunga berwarna cerah, tahan lama, dan juga dapat dimakan. Flora ini asli Amerika, berasal dari Meksiko dan sekarang sudah tersebar secara luas di dunia. Kemiripan morfologisnya dengan bunga krisan menjadikan bunga kertas potensial untuk dikembangkan sebagai komoditas bunga potong. Di Indonesia, kembang kertas cukup diminati karena mudah dibudidayakan.
Kembang kertas memiliki potensi untuk dijadikan tanaman hias pot dengan tajuk rimbun dan berbunga banyak. Akan tetapi, tanaman kembang kertas yang memiliki tinggi hingga satu meter, kurang cocok jika ditanam di pot.
Flora ini mempunyai diameter bunga mencapai 10 cm. Bentuk bunga terdiri atas disk dan petal yang mana bagian disk terletak di tengah dengan warna kuning-jingga atau ungu kecokelatan.
Sementara, bagian petal terletak di bagian disk yang tersusun menyebar dengan jumlah mulai dari 8—20 dan jumlah tersebut bisa mencapai dua kali hingga tiga kali lipatnya pada tanaman hasil kultivar. Warna pada petal beraneka macam mulai dari putih, kuning, merah, jingga, pink, ungu, dan ungu kemerahan. Namun, di alam sering dijumpai dengan warna merah.
Melihat keberhasilan kembang kertas yang mampu bertahan hidup di luar angkasa, nyatanya bunga ini tumbuh mekar dengan sempurna tak hanya satu. Ada beberapa kembang kertas yang mekar berbarengan sekaligus.
Eksperimen menumbuhkan tanaman yang salah satunya adalah kembang kertas ini merupakan bagian dari proyek jangka panjang NASA yang dikenal sebagai Veggie. Proyek ini dirancang untuk menghasilkan makanan yang berasal dari tumbuhan. Menumbuhkan tanaman untuk dimakan tersebut adalah kunci untuk kelangsungan hidup astronot di luar angkasa agar tidak bergantung pada makanan kaleng.
Sistem Veggie pada flora ini hanya membutuhkan air dan pupuk yang lebih sedikit dibanding menanam di bumi (tanah). Veggie juga mempercepat pertumbuhan tanaman tiga kali lebih cepat daripada di bumi.
Menurut Alexandra Whitmire dari Human Research Program NASA, menumbuhkan tanaman di luar angkasa juga memiliki manfaat psikologi bagi astronot, terutama dalam memerangi perasaan terisolasi dan kesepian.