Kembangkan Bisnis Budidaya Udang Vanamei, Sugeng Untung Rp80 Juta

Pertanianku – Udang vanamei merupakan salah satu udang yang banyak dibudidayakan. Hal ini karena udang vanamei memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Terlebih lagi permintaan akan udang ini semakin tinggi.

Banyak pembudidaya lebih memilih menjalankan usaha budidaya udang vanamei karena udang satu ini cukup kebal terhadap penyakit. Bisa dipastikan tingkat kematiannya rendah serta budidayanya tergolong cukup singkat, yakni tiga bulan. Salah satu pembudidaya yang tertarik menjalankan usaha budidaya udang vanamei adalah Sugeng Riyanto.

Pria asal Kabupaten Mamuju, Sulewasi Barat, yang sebelumnya membudidayakan udang windu kini beralih membesarkan vanamei. Alasannya, udang windu tak lagi berprospek.

“Udang windu nggak tahan penyakit, banyak tambak keluarga yang mangkrak. Oleh karena itu saya budidayakan vanamei, saya melihat prospek usaha budidaya udang vanamei sangat cerah, lebih menguntungkan dan lebih mudah dalam pembudidayaan dibandingkan udang windu. Saat panen saya bisa kantongi Rp80 juta,” kata Sugeng.

Pria jebolan Universitas Diponegoro ini mulai membudidayakan udang vanamei sejak 2006 dengan menganut sistem budidaya semi-intensif bermodalkan Rp10 juta.

Di atas tambak seluas 1 hektare miliknya, Sugeng mulai meraup keuntungan berkat ketahanan udang vanamei terhadap berbagai serangan penyakit.

Sugeng mengatakan, udang windu memang sempat menjadi komoditas primadona bagi petambak. Namun, lama-kelamaan udang windu tak lagi kebal terhadap serangan penyakit. Sampai akhirnya pada 2000 lalu ia mencoba membudidayakan vanamei karena digadang-gadang tahan dan kuat dari penyakit.

“Agar budidaya lebih sempurna, sebaiknya proses pembesaran hingga siap panen pakai teknik intensif, yaitu menggunakan kincir air. Tapi memang lebih mahal dan baru segelintir petambak yang mampu. Kalau saya ini pakai teknik budidaya udang semi-intensif dan polikultur dengan ikan nila salin. Saya juga pakai bakteri probiotik,” ungkap Sugeng.