Kemenristekdikti Tetapkan Balittas sebagai Pusat Unggulan Iptek Tanaman Serat

Pertanianku — Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menetapkan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) sebagai Pusat Unggulan Iptek (Ilmu pengetahuan dan teknologi) atau disebut PUI untuk tanaman serat.

Balittas
Foto: Twitter

Penetapan itu dilakukan pada Apresiasi Lembaga Litbang 2018 di Indonesia Conventional Exhibition (ICE) BSD Serpong, Desember lalu. Dengan begitu, Kementerian Pertanian (Kementan) resmi memiliki Pusat Unggulan IPTEK untuk tanaman serat.

Mohammad Cholid, Kepala Balittas, menyebutkan bahwa penetapan ini akan membuat lembaganya mendapat dana insentif operasional dari Kemenristekdikti tiap tahunnya. Setelah berubah menjadi PUI, instansi yang dipimpin Cholid akan memperoleh prioritas meraih program insentif lainnya.

“PUI juga akan mendapatkan pembinaan secara kelembagaan. Ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja dari sisi akademik dan komersialisasi hasil litbang sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelas Cholid.

Sebenarnya, Balittas telah melalui jalan panjang untuk menjadi PUI. Usulan perubahan ini sudah dilakukan sejak 2016. Hal ini sebagai upaya memenuhi salah satu kebutuhan pokok dunia terhadap 4F (food, feed, fiber, dan fuel). Tanaman serat ini sangat strategis untuk dikembangkan lebih lanjut.

“Deklarasi FAO tentang International Year of Natural Fibres 2009 yang bertujuan untuk memunculkan kembali serat alam untuk bahan baku industri, semakin menunjukkan pentingnya tanaman serat sebagai penghasil serat alam untuk lebih dikembangkan secara intensif,” papar Cholid.

Untuk menjadi PUI, Balittas terus berupaya memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Pada 2018 Balittas bersinergi dengan lembaga litbang lainnya yang tergabung dalam PUI dan hilirisasi produk. Balittas juga memublikasi hasil penelitiannya ke media massa, baik website maupun media sosial.

“Kami mengundang stasiun televisi untuk meliput kegiatan lokakarya tanaman serat sekaligus untuk memperkenalkan tanaman serat kepada publik,” tutur Cholid.

Setelah menjadi PUI, Balittas akan mengembangkan tiga kapasitas kelembagaan seperti akses informasi (sourcing capacity), riset (research and development capacity), dan diseminasi (disseminating capacity).

Menurut Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, tujuan Kemenristekdikti menjadikan Balittas sebagai PUI adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) menjadi lembaga litbang bertaraf internasional dalam bidang prioritas yang spesifik. Dengan pemanfaatan iptek di sektor produksi, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.