Kementan Ajak Kodim Wujudkan Pelayanan untuk Petani

Pertanianku — Guna mewujudkan Program Sentra Pelayanan Petani Padi Terpadu di Provinsi Lampung, Kementerian Pertanian RI (Kementan) bekerja sama dengan Kodim 0411/Lampung Tengah. Bentuk dukungan Program SP3T itu oleh Kodim 0411/Lampung Tengah kepada Kementan dengan menyediakan lahan seluas 7.628 meter persegi milik Koramil 0411/21/Way Jepara di Kabupaten Lampung Timur.

Foto: pexels

Hal tersebut diungkapkan oleh Komandan Kodim 0411/Lampung Tengah Letkol. Infantri Jajang Kurniawan, di Way Jepara, Lampung Timur, beberapa waktu lalu, yang menjelaskan adanya Program SP3T itu akan membantu petani mulai dari pembibitan, panen hingga penggilingan sampai terwujud swasembada beras yang diharapkan pemerintah.

“Diharapkan adanya SP3T ini membantu pemerintah mendorong program swasembada pangan, kalau semula Bulog menyerap produksi padi masih sulit, dengan adanya SP3T ini ikut membantu, menyerap, dan mengolahnya,” terang Letkol. Jajang, seperti diberitakan Antara (26/9).

Untuk itu, Jajang mengatakan bahwa sarana dan prasarana pembangunan dari Program SP3T itu akan segera dimulai pada 2017 ini. Dan, pengelolaannya melibatkan unsur TNI dan sejumlah kelompok tani bersama petani sekitar.

Kepala Sub Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementan RI Hardian juga menyebutkan terdapat 10 provinsi di Indonesia yang dijadikan sebagai pilot project Program SP3T tersebut. dan, di Lampung ada di Kabupaten Lampung Timur.

Untuk mendukung program tersebut, sejumlah bantuan berupa peralatan pertanian akan diberikan oleh Kementan.

“Kementan nanti akan bantu semuanya dari proses hulu hingga hilir dan basisnya melalui gapoktan-gapoktan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, TNI akan membentuk Sentra Pelayanan Petani Padi Terpadu (SP3T) untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait swasembada pangan pada 2017.

“Ini solusi untuk petani karena kami sendiri hampir frustrasi. Petani sering ditipu tengkulak, hasil panen dibeli dengan harga rendah,” tambahnya.

Tema swasembada pertanian ini juga yang mengisi ruang-ruang pamer dan materi pembekalan pada Rapat Pimpinan TNI 2017. Mesin-mesin pertanian, bibit-bibit, dan sistem produksi serta mekanisasi pertanian hadir di satu tenda raksasa pada Rapat Pimpinan TNI 2017.

Terlebih lagi pada 1988 lalu, Indonesia pernah mendapat penghargaan swasembada pangan dari FAO tanpa melibatkan TNI secara langsung dan masif seperti saat ini. Saat itu, Presiden Soeharto menerima penghargaan itu di Kantor Pusat FAO, di Roma, Italia.