Pertanianku — Sejak masa pandemi Covid-19 berlangsung, salah satu tugas Kementerian Pertanian adalah menjaga persediaan 11 komoditas bahan pangan utama agar tetap tersedia untuk memenuhi seluruh permintaan di pasar. Sejak Maret lalu, beberapa komoditas tengah mengalami masa panen raya sehingga stoknya melonjak tinggi. Melihat hal tersebut, Kementerian Pertanian harus melakukan antisipasi jatuhnya harga cabai.

Cabai merupakan salah satu komoditas yang tengah mengalami lonjakan stok persediaan karena sedang masa panen sejak April hingga Juli mendatang. Namun, sayangnya lonjakan persediaan tidak beriringan dengan lonjakan permintaan di pasar. Hal ini dikarenakan kebijakan PSBB di beberapa daerah tujuan pasar.
Hal tersebut langsung berdampak pada kelebihan pasokan cabai yang tidak diserap oleh pasar dan pada akhirnya membuat harga cabai jatuh. Harga yang jatuh tersebut membuat para petani merugi dan kekurangan modal untuk melakukan penanaman kembali untuk panen periode selanjutnya.
Melihat hal tersebut, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengungkapkan kondisi ini di luar prediksi pihaknya. Hal ini karena sebelumnya ia sudah mengatur pola tanam dan membuat peringatan dini dalam bentuk data Early Warning System (EWS) kepada seluruh wilayah setiap bulannya untuk menghindari kejadian kelebihan pasokan seperti saat ini.
“Tujuannya tak lain untuk mencegah terjadinya over supply. Namun yang terjadi saat ini adalah kejadian di luar kendali kami,” ujar Anton seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
Direktorat Jenderal Hortikultura saat ini sedang melakukan beberapa upaya untuk menekan jatuhnya harga cabai di pasaran. Salah satu upaya yang sedang diusahakan adalah sistem tunda jual yang sudah disosialisasikan ke Petugas Dinas Pertanian dan Petani Champion Cabai di seluruh wilayah sentra sejak April.
“Teknisnya, Direktorat Jenderal Hortikultura memfasilitasi sewa cool storage di beberapa wilayah yang dapat digunakan petani untuk menyimpan hasil panen petani,” kata Anton.
Cabai yang disimpan tersebut akan dijual pada saat harga cabai di pasaran sudah membaik. Selain itu, pemerintah akan memfasilitasi biaya distribusi cabai dari wilayah yang mengalami surplus ke wilayah yang mengalami defisit cabai agar persebaran menjadi merata.
Anton berpesan para petani harus lebih cerdas dan tidak kaku dalam berbudidaya tanaman. Seharusnya, mereka bisa menerapkan pola budidaya tumpang sari. Dengan begitu, saat harga cabai sedang jatuh, masih ada komoditas lain yang bisa memberikan pemasukan lebih.