Pertanianku — Setelah beredar berita mengenai perilisan produk eucalyptus yang digadang-gadang mampu menangkal virus corona, kini Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bekerja sama untuk penelitian lanjutan mengenai khasiat eucalyptus.

Balitbangtan dan IDI menandatangani MoU atau surat kesepakatan lanjutan mengenai tanaman obat sebagai kandidat antivirus dan obat. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Sekretaris Balitbangtan Dr. Haris Syahbuddin, DEA dan ketua Lembaga Penelitian IDI dr. Marhaen Hardjo, M. Biomed., PhD.
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo SH., MH., dan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Daeng Mohammad Faqih, SH. MH.
Mentan mengungkapkan kerja sama tersebut menandakan bahwa hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Balitbangtan akan sepenuhnya diserahkan kepada IDI untuk dilakukan uji klinis serta riset-riset lainnya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Sudah lima bulan negara kita diliputi oleh tekanan akibat keberadaan virus. Oleh karena itu, kita tidak diam, apa pun akan kita lakukan demi bangsa dan negara,” tutur Mentan Syahrul seperti dikutip dari laman litbang.pertanian.go.id.
Mentan berharap kerja sama tersebut dapat mempercepat penelitian tanaman eucalyptus agar bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat luas serta membantu negara untuk menanggulangi wabah pandemi Covid-19.
Pada kesempatan yang sama, dr. Daeng menilai kerja sama tersebut bisa menciptakan suatu inovasi baru yang bisa memberikan harapan dan dorongan terhadap Indonesia untuk mengatasi permasalahan wabah virus corona.
“Dunia kesehatan sebenarnya banyak menggunakan bahan dari Indonesia. Namun, sampai sekarang memang belum dibudidayakan untuk dilakukan riset. Untuk itu, kami siap menggali potensi bangsa supaya betul-betul dimanfaatkan di dalam industri kesehatan maupun dalam pelayanan kesehatan,” jelas Daeng.
Daeng menambahkan ada dua hal penting yang ingin dilakukan. Pertama, berkomitmen untuk mendorong semua inovasi yang dihasilkan oleh anak bangsa dengan memberikan penelitian yang baik. Kedua, dapat memberikan manfaat dari hasil riset yang sudah dilakukan kepada bangsa serta memanfaatkan tantangan dan peluang yang sedang dihadapi.
“Barangkali sekarang inilah saatnya peluang kita bisa menggali dan mendorong penelitian dalam negeri supaya nanti bisa dimanfaatkan oleh banyak masyarakat,” kata Daeng.