Pertanianku — Kabupaten Tabanan merupakan salah satu sentra utama hortikultura terkenal di Bali. Melihat kondisi tersebut, Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan APBN 2020 kepada petani milenial yang berada di Kabupaten Tabanan untuk menstimulasi kaum milenial masuk ke subsektor hortikultura.

Bantuan yang diberikan terdiri atas sepeda motor roda tiga, ember dan terpal, serta keranjang panen. Bantuan lain yang juga diberikan antara lain bantuan benih dan sarana pengendalian OPT likat kuning.
Komisi IV DPR RI, I Made Urip menjelaskan ada beberapa kendala yang sering dihadapi oleh pegiat sektor pertanian, di antaranya regenerasi kaum tani, pemasaran, dan pascapanen produk hortikultura. Oleh karena itu, bantuan digelontorkan oleh Kementan untuk menarik perhatian petani milenial agar mau berkecimpung di subsektor hortikultura.
“Di samping itu berikan tantangan kepada kaum milenial untuk mengembangkan produk-produk hortikultura yang inovatif dan baru. Saya berharap petani milenial dapat mengembangkan model usaha yang mampu menciptakan peluang bekerja sama dengan hotel dan restoran. Produksi sayuran dan buah yang bermutu dan ramah lingkungan serta menjaga kelangsungan lahan pertanian produktif di Kabupaten Tabanan,” jelas I Made Urip seperti dikutip dari laman hortikultura.pertanian.go.id.
Berdasarkan Data Statistik Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan 2019, luas eksisting lahan di kabupaten tersebut mencapai 83.933 hektare, yang terdiri atas luas sawah 20.256 hektare, lahan bukan sawah 48.655 hektare, dan lahan bukan pertanian 15.022 hektare. Besarnya potensi yang dimiliki Tabanan harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah agar bisa berkembang dan mendorong program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).
Kasubdit Tanaman Sayur Daun dan Jamur, Indra Husni, menjelaskan bantuan yang diberikan oleh Kementan diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi, produktivitas tanaman, serta daya saing dan nilai tambah untuk produk hortikultura, khususnya komoditas bawang merah.
“Komoditas hortikultura mampu berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. Di samping itu, komoditas hortikultura berpeluang besar untuk memberikan keuntungan kepada petani dengan harga jual yang relatif baik seperti aneka cabai, bawang merah, dan sayuran daun. Dengan demikian, butuh sinergisme dan dukungan dari berbagai pihak dalam pengembangannya,” papar Indra.