Kementan Dukung Penerapan Inisiatif Rempah Berkelanjutan

Pertanianku — Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan akselerasi dalam rangka meningkatkan ekspor rempah-rempahan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah turut mendukung penerapan inisiatif rempah berkelanjutan (Sustainable Spices Initiative/SSI) di Indonesia.

penerapan inisiatif rempah berkelanjutan
Foto: Pixabay

“Saat ini ada permintaan yang tinggi terhadap produk rempah berkualitas tinggi yang dikembangkan secara berkelanjutan. Setiap negara dan mitra dagang harus mengikuti sistem permintaan ini, termasuk Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar rempah-rempahan di dunia,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro saat membuka acara “Expert Meeting on Sustainable Spices in Indonesia” di Aston Kuningan Suites, Jakarta, Kamis (29/11).

Syukur menyebutkan, kebutuhan akan produk dan pengembangan rempah-rempahan yang berkelanjutan sudah sangat dipahami para pelaku industri rempah Indonesia. Sistem yang berkelanjutan ini diadopsi dalam peningkatan kualitas, garansi keamanan pangan, dan kebutuhan lainnya yang diharapkan bisa meningkatkan posisi tawar para petani rempah.

“Sebagai pemerintah, sudah menjadi tugas kami untuk memastikan para petani kecil mendapatkan akses terhadap teknologi maju, peningkatan kualitas dan keamanan, akses terhadap jasa perbankan, dan akses pemasaran. Untuk itu, kami siap bekerja sama dan berkolaborasi dengan SSI Indonesia,” tegas Syukur.

Saat ini, banyak petani kecil yang masih menggantungkan hidupnya kepada industri rempah. Bahkan, sempat beberapa kali muncul isu yang menjadi hambatan seperti buruh wanita dan anak, penggunaan kimia berlebih, serta tren harga yang menurun. Untuk itu, Kementan terus mengusahakan sistem yang dapat menjamin kualitas dan keamanan produk rempah Indonesia.

“Seperti dua tahun terakhir, pemerintah sudah membangun jaringan untuk mengimplementasikan sistem yang menjamin kualitas dan keamananan produk pala,” ungkapnya.

Di hadapan investor dan para pelaku usaha rempah, Syukur menyebutkan ide menjalankan SSI di Indonesia pertama kali mulai didiskusikan saat dirinya mengunjungi Belanda pada Oktober tahun lalu (2017). Dalam pertemuan dengan pelaku industri rempah Belanda, ia mengungkapkan, pihaknya mencari solusi untuk meningkatkan kualitas, serta menguatkan kemitraan antara petani dan pelaku pasar rempah.

SSI adalah konsorsium internasional yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak di komoditas rempah dan herbal. Perusahaan yang tergabung dalam SSI telah berkomitmen untuk memastikan produksi dan rantai pasok berjalan secara berkelanjutan. “Kami mengharapkan tujuan dan semangat yang sama dapat menjadi fondasi untuk keberlangsungan SSI di Indonesia,” katanya.