Kementan Gandeng Startup untuk Meningkatkan Penjualan Komoditas Hortikultura

Pertanianku — Merebaknya wabah pandemi corona memengaruhi hampir seluruh sektor kehidupan, termasuk perputaran roda ekonomi para petani hortikultura. Imbas yang dirasakan oleh para petani ini adalah banyaknya pesanan buah, sayur, dan bunga yang batal karena banyaknya acara yang dibatalkan dan social distancing yang sedang diterapkan.

hortikultura
foto: pixabay

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kementerian Pertanian memiliki beberapa solusi yang akan diterapkan. Utamanya adalah untuk memfasilitasi para supplier atau pedagang komoditas untuk menjual hasil panennya melalui kerja sama dengan pelaku usaha pertanian yang berbasis teknologi informasi (IT).

Memasarkan produk hortikultura secara online merupakan salah satu langkah jitu untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi. Direktur Pengolahan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian, Taufik Yazid mengatakan langkah ini diambil untuk menyelamatkan produk hortikultura yang sudah dihasilkan oleh para petani.

“Ada Sayur Box, Tani Hub, Kedai Sayur, serta beberapa retail. Ini bertujuan untuk menyelamatkan produk hortikultura tersebut,” ujar Yazid seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.

Awal kerja sama ini adalah tersebarnya foto tumpukan beberapa komoditas hortikultura seperti kentang, wortel, dan sayuran yang tidak bisa dipasarkan dan terancam harus dibuang karena tidak jadi dibeli oleh pemesannya. Setelah adanya kerja sama yang dibangun Kementan dengan beberapa owner startup pertanian, tumpukan komoditas tersebut sudah berhasi dijual semua.

“Alhamdulillah setelah komunikasi dengan beberapa pihak siang ini, semua produk horti yang tadinya akan dibuang, sudah habis terjual,” ujar Yazid.

Hal serupa dikatakan oleh CEO Kedai Sayur, Ahmad Supriyadi saat mengetahui kabar terkait foto tumpukan komoditas hortikultura yang tidak bisa dijual. Ahmad mengaku langsung menghubungi koleganya.

“Kami langsung menghubungi Pak Ade tapi ternyata produk mereka sudah habis terjual, Kedai Sayur tidak kebagian,” ujar Ahmad.

Berkat bantuan para pengusaha startup tersebut, banyak petani yang diuntungkan karena produk mereka tidak jadi dibuang karena terjadi batal pemesanan. Yazid berterima kasih terhadap partisipasi dan niat baik dari Kedai Sayur dan semua pihak yang sudah membantu.

“Yakinlah kita bisa melalui krisis ini dengan kekompakan dan kebersamaan, saling membantu dan peduli,” tutup Yazid.