Pertanianku – Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Pemerintah Daerah (Pemda) membentuk tim khusus untuk menangani penyerapan gabah dari petani di tanah air. Tim yang dibentuk oleh Kementan ini diberi nama Tim Serap Gabah Petani (Sergap) ini bekerja sama dengan beberapa lembaga pemerintah lainnya.
Guna melancarkan program penyerapan gabah, Kementan turut menggandeng TNI Angkatan Darat (TNI AD), Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan penyerapan gabah. Pada periode Januari hingga 25 Maret 2017, tercatat kerja sama ini telah berhasil menyerap 754.330 ton gabah atau 377.165 ton setara beras dibandingkan periode yang sama di tahun 2016 lalu.
“Serapan kita 2.000 ton per hari awalnya. Besoknya, kita terima baru satu minggu sudah terserap 8.000 ton per hari, jadi sudah 400% naik,” Kata Mentan Andi Amran Sulaiman seperti melansir Okezone belum lama ini (29/3).
Seperti diketahui, kandungan air pada gabah saat ini mencapai 26—30%, lebih tinggi dari kadar normal sebesar 20%. Hal ini pun yang menyebabkan anjloknya harga gabah. Untuk itu, Mentan merasa peran Bulog dalam hal ini sangat diperlukan untuk menyerap produksi gabah dari petani.
“Peran lembaga pemerintah seperti Bulog untuk membeli sesuai Harga Pembelian Pemerintah (Rp3.700/kg) agar petani tidak mengalami kerugian,” tambah Mentan.
Program penyerapan gabah ini juga dilakukan untuk memotong mata rantai di petani. Tak hanya itu, program serap gabah ini juga dilakukan sebagai jaminan bagi para petani terhadap harga jual bagi gabah yang telah diproduksi. Mentan berhadap dengan program ini dapat menambah pasokan beras cadangan melalui Bulog.