Kementan Gelar Gerakan Diversifikasi Pangan ‘Kenyang Gak Harus Nasi’

Pertanianku — Kementerian Pertanian menggelar program Gerakan Diversifikasi Pangan yang diresmikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Sabtu (19/08) di halaman Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA) Kantor Pusat Kementan. Gerakan tersebut bertujuan ingin mengajak masyarakat untuk mengubah pola konsumsi agar tidak bergantung pada satu komoditas saja, yaitu beras.

diversifikasi pangan
foto; pixabay

Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat mengenal dan memahami manfaat komoditas pangan lokal lain yang sangat beragam dan berpotensi untuk dijadikan sumber karbohidrat. Selama ini, masyarakat Indonesia sangat mengenal beras sebagai tanaman pangan utama yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi.

Launching ‘Diversifikasi Makanan Kita Kenyang Kita Sehat Tidak Hanya dengan Beras’ adalah bagian yang kita coba dorongkan hari ini,” kata Mentan Syahrul seperti dikutip dari laman litbang.pertanian.go.id.

Pertanian merupakan salah satu upaya yang harus ditingkatkan untuk menghadapi kondisi pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung. Untuk itu, Mentan meminta semua instansi bahu-membahu memperkuat ketahanan pangan agar masyarakat bisa bertahan di tengah pandemi.

“Karena itu saya minta para Gubernur, Bupati, Walikota, Camat dan lurah, hingga Kepala Desa bahu-membahu menangani ketahanan pangan, termasuk menangani dampak ekonomi akibat Covid-19,” ujar Mentan.

Saat ini pemerintah sedang fokus mengembangkan enam komoditas pangan, di antaranya singkong, jagung, pisang, talas, kentang, dan sagu. Keenam komoditas tersebut mengandung karbohidrat yang dinilai tidak kalah dari nasi. Misalnya singkong, kandungan karbohidrat di dalamnya sebanyak 120 gram, kandungan tersebut setara dengan seporsi nasi.

Kementan juga pernah melepas pisang raja yang memiliki rasa manis dan berserat. Kandungan gula di dalamnya sebesar 27 persen, kadar tepung 79, 8 gram, vitamin C sebanyak 5,1 mg/100 gram, vitamin A 712 Si, dan berkalori tinggi.

Salah satu varietas kentang yang cocok digunakan sebagai bahan pangan adalah kentang Papita Agrihorti. Kentang ini mengandung karbohidrat sebanyak 9,14 persen dan cocok dijadikan kentang goreng, mashed potato, dan lain-lain.

Selain mengenyangkan, komoditas pangan lokal memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan. Bahkan, komoditas pangan lokal selain beras bisa digunakan untuk orang yang sedang menjalani program diet, mencegah kanker, dan bisa digunakan untuk menjaga berat badan ideal.