Kementan: Indonesia Tidak Perlu Lagi Impor Benih Jagung

Pertanianku — Kementerian Pertanian (Kementan) secara resmi menyatakan bahwa Indonesia saat ini tidak perlu lagi mengimpor benih jagung. Pasalnya, produksi jagung di tanah air sudah mencukupi kebutuhan.

benih jagung
Pixabay

Direktur Tanaman Pangan Ditjen TP, Bambang Sugiharto mengatakan, kebutuhan tanam jagung itu sendiri telah mampu dipenuhi dari hasil penangkaran dalam negeri.

“Benih jagung itu produksi dalam negeri hasil penangkaran dalam negeri. Walau produk multinational company, tapi penangkarannya di dalam negeri,” ujarnya pada Kamis (2/11) lalu.

Bambang menyatakan bahwa kebutuhan benih dipasok dari sekitar 12 produsen lokal yang berasal dari sejumlah daerah. Misalnya, Dupont Pioneer di Malang, BISI di Kediri, Syngent di Pasuruan, dan Mosanto di Mojokerto. Ia menegaskan, tak mengimpor benih jagung untuk memenuhi kebutuhan tanam karena Kementan fokus menggunakan produk dalam negeri.

“Ini mendorong penangkar-penangkar lokal,” katanya.

Produksi jagung dalam negeri melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut  ditandai dari berkurangnya volume impor. Contohnya saja, impor di 2015 sebesar 250 ribu ton turun 66 persen pada 2016. Kemudian, tidak ada impor jagung hingga 2017 ini.

Meningkatnya produksi jagung secara signifikan dalam kurun dua tahun terakhir tak lepas dari berbagai program Kementan. Beberapa program tersebut di antaranya Program Upaya Khusus Padi, Jagung, dan Kedelai (Upsus Pajale), bantuan mekanisasi guna efisiensi dan efektivitas tanam sampai panen, serta integrasi jagung dan sawit.