Kementan Kembalikan Kejayaan Kelapa Tanah Air

Pertanianku — Komoditas kelapa nasional yang sebelumnya lesu ini membuat Kementerian Pertanian (Kementan) mengupayakan untuk mengembalikan kejayaan komoditas kelapa dalam negeri. Pasalnya, dulu kelapa menjadi salah satu komoditas unggulan di tanah air.

Foto: pixabay

Dirjen Perkebunan Kementan Bambang mengatakan, saat ini kondisi kelapa di Indonesia belum optimal dari segi produksi ataupun produktivitasnya. Produktivitas kebun kelapa rata-rata nasional hanya sekitar 1 ton per hektare (ha) dalam satu tahun.

Dari segi produksi, pada 2016 sekitar 2,89 juta ton dengan luas areal kelapa 3.566.103 ha, sedangkan pada 2015 produksinya mencapai 2,92 juta ton, sementara luas arealnya sekitar 3.585.599 ha.

“Padahal, ada potensi untuk ditingkatkan produksinya dua sampai tiga kali lipat dari kondisi saat ini,” ujar Bambang belum lama ini, seperti dilansir dari Okezone (18/9).

Untuk itu, pemerintah akan melakukan tiga langkah percepatan dalam pengembangan kelapa, yakni intensifikasi, peremajaan, dan ekstensifikasi tanaman. Bahkan sebelumnya, ia mengungkapkan, dalam pengembangan kelapa nasional mengalami perbagai permasalahan.

Pasalnya, sekitar 98,97% adalah perkebunan rakyat, diusahakan secara monokultur, kepemilikan lahan terbatas, dan pemanfaatan belum optimal dengan penerapan teknologi yang terbatas.

“Sehingga produktivitas rendah sekitar 1,1 ton per hektare (ha),” ujar Bambang.

Lebih lanjut Bambang mengatakan penyebab terjadinya penurunan areal empat tahun terakhir seluas 49.012 ha dan penurunan produksi sebesar 56.410 ton/kopra/tahun, sedangkan tingkat peremajaan dan perluasan dengan volume rata-rata/tahun 15.000 ha/tahun.

Untuk menyelesaikan permasalah benih, Kementan akan membangun kebun induk (KI) di daerah sentra kelapa sebagai sumber benih dari varietas unggul. Sementara itu, untuk peningkatan produksi, pihaknya akan mengembangkan areal kelapa di areal tanaman kakao seluas 1,7 juta ha yang berfungsi sebagai penaung.

“Jika 1 ha perkebunan kopi ada 50 pohon, maka tambahan populasi kelapa naik signifikan menggantikan penurunan yang selama ini terjadi,” ucapnya.

Bambang masih optimis produksi kelapa nasional bisa ditingkatkan melalui program peremajaan, intensifikasi, dan ekstensifikasi tanaman kelapa.