Pertanianku — Belgian Blue merupakan salah satu jenis sapi yang dikembangkan oleh Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan). Produktivitas sapi unggul ini mampu mendukung swasembada daging Indonesia karena performa postur dan pertambahan bobotnya.

“Sampai Desember 2018 ini, sudah lebih dari 100 ekor kelahiran sapi Belgian Blue hasil inseminasi buatan dan transfer embrio,” kata Yanyan Setiawan, Kepala seksi Pelayanan Teknis Pemeliharaan Ternak seperti dikutip dari laman Kementan.
Belgian Blue tergolong dalam rumpun sapi potong kelompok bos taurus. Menurut Yanyan, keunggulan sapi jenis ini terletak pada konformasi perototan dan persentase karkas yang tinggi, sekitar 20 persen.
“Kandungan lemak sapi ini juga relatif rendah karena memiliki efisiensi penggunaan pakan yang baik. Belum lagi, potensi produksi karkas yang tinggi sehingga bagus untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat Indonesia,” katanya.
Yanyan menyebutkan bahwa pengembangan sapi ini merupakan instruksi langsung Mentan Amran sebagai salah satu cara pemenuhan kebutuhan daging nasional dan bibit sapi unggul.
“Ini bukan sapi biasa, pertambahan bobot badannya tinggi sekali, per hari bisa mencapai 1—1,5 kilogram,” katanya.
Pengembangan sapi Belgian Blue baru dilakukan oleh 11 UPT karena masih perlu dikaji lagi oleh para peneliti dan pakar dari Badan Litbang Pertanian, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan perguruan tinggi.
Kepala Pelayanan Teknis Produksi dan Aplikasi BET Cipelang, Ilyas, menyebutkan pengembangan sapi Belgian Blue ini akan dilakukan di seluruh Indonesia. Namun, pelaksanaannya tentu saja harus sudah direkomendasikan oleh Komisi Bibit.
“Komisi Bibit merekomendasikan sperma Belgian Blue boleh diedarkan, apabila mampu produksi pada tahun 2019. Sebab, sapi ini ditargetkan mampu produksi secara besar pada 2021 akhir dan sudah siap produksi semen beku di 2022,” katanya.
Ilyas menambahkan bahwa saat ini BET Cipelang akan memproduksi sperma sapi Belgian Blue dalam waktu dekat. Tentu saja ini merupakan salah satu keberhasilan dan menunjukkan pengembangan sapi jenis itu mengarah positif.
“Saat ini pejantan Belgian Blue sudah siap diproduksi spermanya, untuk sapi murni kita punya Gatot Kaca, kalau untuk silangan ada lima ekor sapi pejantan,” katanya.
Terkait hal ini, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Sugiono mengatakan, pihaknya akan kembali melakukan kajian untuk mendapatkan data akurat soal tumbuh kembangnya Belgian Blue.
“Kita sudah kaji dan hasilnya bagus. Tapi akan kita kaji lagi di tingkat peternak agar datanya akurat. Apabila sudah bagus manajemennya, baru kita distribusikan ke masyarakat,” katanya.
Sugiono berharap, pengembangan sapi ini terus ditingkatkan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi daging sapi dalam negeri yang memiliki kebutuhan cukup tinggi.
“Sapi Belgian Blue memiliki bobot lebih besar dibanding sapi pada umumnya. Oleh karena itu diharapkan dapat meningkatkan produksi daging sapi dalam negeri,” pungkasnya.