Pertanianku — Gerakan penanaman pohon buah di Taman Wisata Kalijodo merupakan bentuk dan simbolis semakin eratnya kerukunan dan persaudaraan Keluarga Mandar, Sulawesi Barat. Pada gerakan ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama staf Kementerian Pertanian lainnya melakukan penanaman pohon buah mangga dan anggur.

Dalam Musyawarah Wilayah Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (BPW KKMSB) yang berlangsung di Taman Wisata Kalijodo pada Minggu, 24 November 2019, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh warga untuk menanam beberapa pohon buah yang ia miliki, seperti buah mangga yang kulitnya tidak perlu dikupas menggunakan pisau.
Kementerian Pertanian siap menyediakan bibit mangga dan anggur berkualitas unggul untuk ditanam di sekitaran Taman Wisata Kalijodo yang memiliki kapasitas area sebesar 2.000 hektare. Harapannya, dengan melakukan penanaman pohon buah di area Taman Wisata Kalijodo dapat mendatangkan manfaat secara ekonomi bagi warga sekitar.
Terlebih lagi dengan melakukan penanaman pohon-pohon buah yang rindang akan membuat Taman Wisata Kalijodo akan menjadi lebih asri dan nyaman.
“Tolong siapkan bibit untuk 2.000 hektare. Kalau cuma Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, itu hanya wilayah pemerintahan saja, tetapi yang namanya Bugis Makassar, Mandar, dan Toraja itu satu kesatuan yang tidak boleh berpisah,” ujar Syahrul seperti dikutip dari laman Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Sebagai sesama orang Bugis, Syahrul ingin menunjukkan rasa persaudaraannya dengan hadir di Muswil. Menurutnya, rasa persaudaraan harus memiliki derajat yang tinggi di antara deretan pangkat dan jabatan yang dimiliki olehnya saat ini.
Syahrul menceritakan ada tiga sosok di Kerajaan Gowa yang tidak pernah berpisah. Ketiga sosok tersebut adalah Kerajaan Wajo, Balanipa Mandar, dan Sultan Hasanudin. Menurutnya, ketiga tokoh tersebut merupakan cerita sejarah yang kuat, di mana mampu bertahan dalam Benteng Somba Opu dari kepungan 10 ribu bom.
Melalui ide menanam pohon, Syahrul berharap dapat menguatkan rasa persaudaraan Suku Bugis yang memiliki cerita sejarah yang kental.