Kementan Luncurkan Satu Data Statistik Pertanian Hortikultura

Pertanianku — Data yang akurat dan komprehensif merupakan bagian penting dalam seluruh sektor, termasuk sektor hortikultura di bidang pertanian. Data tersebut berguna untuk menyusun perencanaan ke depan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menjelaskan, data yang reliabel juga dibutuhkan untuk menentukan implementasi kebijakan yang tepat hingga aspek evaluasi. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian meluncurkan satu data statistik pertanian hortikultura.

hortikultura
foto: Pixabay

“Data itu sebagai sumber informasi yang sangat penting. Data adalah awal dan akhir dari manajemen. Kalau kita memiliki data yang salah maka kita merencanakan sesuatu yang salah dan kita akan berjalan di jalan yang salah,” terang Syahrul seperti dilansir dari laman hortikultura.pertanian.go.id.

Syahrul menjelaskan, pemutakhiran data pertanian, khususnya di subsektor hortikultura, akan dilakukan bersama Badan Pusat Statistik (BPS). Kementan tak hanya berkolaborasi dan bersinergi, tetapi akan memaksimalkan penggunaan teknologi digital agar data-data tersebut lebih mudah diakses.

“Data itu tidak boleh bersifat asumsi, harus faktual. Data adalah fakta, sumber dan bukti dari kenyataan yang ada di lapangan. Dengan teknologi digital kita bisa dengan cepat mengetahui di mana titik bias, percepatan koreksi, dan segalanya,” tutur Syahrul.

Syahrul menjelaskan, selama ini ketersediaan data pertanian menjadi dasar untuk menentukan arah dan kebijakan pertanian, terutama saat Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Oleh karena itu, ketersediaan menjadi bagian yang vital untuk pemulihan ekonomi. Dengan data dan pengambilan kebijakan yang tepat, Syahrul mengakui sektor pertanian bisa bertahan dengan baik selama pandemi.

“Dua tahun ini hanya pertanian yang mampu berkontribusi positif bagi perekonomian, data menunjukan bahwa sektor ini harus terus tumbuh, ekspor pertanian di 2021 mencapai Rp625,04 triliun, meningkat 38,68 persen jika dibandingkan tahun 2020. Begitu pun dengan indikator kesejahteraan petani tercatat terus meningkat hingga Januari 2022,” papar Syahrul.

Sekretaris Utama Badan Pusat Statitsik (BPS), Atqo Mardiyanto, menjelaskan, pertanian menjadi sektor yang tangguh dan tetap berkontribusi positif pada perekonomian negara di tengah disrupsi akibat Covid-19.

“Dalam kegiatan perekonomian, sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 13,28 persen pada tahun 2021 atau merupakan urutan kedua setelah sektor Industri Pengolahan sebesar 19,25 persen,” jelas Atqo.

Atqo menambahkan, pertanian juga mengalami pertumbuhan sepanjang 2021 sebesar 1,84 persen. Pertumbuhan tersebut tak lepas dari efek meningkatnya produksi hortikultura, seperti komoditas pisang sebesar 6 persen, durian 21, 25 persen, dan nanas sebesar 19,50 persen.