Kementan Menilai Lombok Berpotensial Jadi Sentra Peternakan Kambing

Pertanianku — Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah, menyampaikan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, berpotensi menjadi kawasan sentra peternakan kambing berbasis korporasi.

peternakan kambing
foto: pertanianku

“Saat ini kita terus mendorong daerah yang mempunyai potensi komparatif untuk pengembangan ternak kambing/domba di wilayahnya,” kata Nasrullah seperti dikutip dari laman ditjen pkh.pertanian.go.id.

“Pengembangan sentra peternakan kambing sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian Pertanian tahun 2022 dalam rangka penguatan produksi pangan, sekaligus mendorong peningkatan nilai tambah daya saing produk,” imbuhnya.

Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Makmun, menjelaskan, pengembangan sentra kambing sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian Pertanian. Pernyataan tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke kelompok peternakan kambing mitra PT Shadana di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

“Lombok Timur ini memiliki potensi untuk pengembangan sentra-sentra peternakan kambing,” terang Makmun.

Makmun menjelaskan, saat ini pengembangan ternak kambing didorong berbasis korporasi sehingga kelembagaan kelompok kuat dan mudah untuk mengakses pembiayaan modal usaha.

“Jika skala usaha meningkat, maka akan lebih efisien dalam pemeliharaan sehingga pendapatan peternak juga meningkat dan diharapkan dapat memperbaiki kesejahteraannya,” kata Makmun.

Lebih lanjut lagi, Makmum mengatakan ternak kambing merupakan sunnah Rasul yang tentunya mengandung nilai-nilai ibadah di dalamnya.

“Kita dorong peternak-peternak kita agar menyediakan kebutuhan kambing setiap saat, terutama pada saat pelaksanaan hari raya Idul Adha/kurban, apalagi jika pelaksanaan DAM haji dapat dilakukan di Indonesia, tentu hal ini harus mendapatkan kajian yang mendalam dan konprehensif dari Majelis Ulama Indonesia atau Kementerian Agama RI dan tentu saja komunikasi dengan pihak Pemerintah Arab Saudi,” imbuhnya.

Direktur Shadana, Kuswanto, selaku inti dari mitra kelompok ternak mengatakan, kelompok ternak binaannya memiliki pertumbuhan yang bagus karena didukung oleh pakan yang cukup, terutama pakan jenis legum seperti lamtoro yang diolah menjadi silase dan sebagian lainnya diberikan langsung. Kotoran ternak diolah menjadi pupuk untuk sebagian dijual dan sebagian lagi dimanfaatkan sendiri.

Kambing yang diternakkan oleh kelomok ternak ini merupakan kambing hasil persilangan antara kambing boer jantan dan jawa randu.

“Setiap anggota kelompok memelihara dan merawat kurang lebih 20–25 ekor betina atau 36 ekor jantan (skala ekonomi), dengan skala pemeliharaan ini peternak mitra mendapatkan penghasilan per bulan masing-masing 2–2,7 juta rupiah,” ungkap Kuswanto.