Kementan: Meski Paceklik Pasokan Beras Tetap Aman

Pertanianku — Masa paceklik menjadi momok bagi para petani. Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan beras tetap aman meskipun berada di musim penghujan.

pasokan beras tetap aman
Pertanianku

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menghimbau agar masyarakat jangan terlalu khawatir menghadapi musim hujan. Sebab, pemerintah sudah membuat langkah antisipasi terhadap kecukupan stok beras pada musim hujan.

“Itu tidak mudah tapi sudah dipersiapkan tiga tahun sebelumnya. Bagi pompa 40 ribu pertahun. Bangun embung, dam parit, dam-dam. Jadi siap menghadapinya,” kata Mentan Amran di Bogor, Selasa (5/12).

Lebih lanjut Amran mengatakan, sudah sejak lama Kementan mengetahui sebab kenapa pada akhir tahun kelangkaan itu kerap terjadi. Ia mengungkapkan salah satu penyebabnya, yaitu menanam pada Juli sampai September hasilnya tidak maksimal lantaran faktor kekeringan yang sedang dihadapi.

Biasanya, petani hanya mampu menanam sekitar 500 ribu hektare. Angka tanam itu hanya bisa menghasilkan 1,5 juta ton beras. Sementara, kebutuhan masyarakat sekitar 2,6 juta ton.

Amran menuturkan, untuk mengatasi permasalahan itu, Kementan membuat skema tanam sekitar satu juta per bulan sehingga masa panen tetap bisa sepanjang bulan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Kita pakai sistem tanam baru menghilangkan paceklik, caranya Juli sampai September itu dulu tanamnya sedikit, karena kering. Sekarang bagaimana kering itu bisa ditanami,” tuturnya.

Sejalan dengan itu, segala langkah sudah dipersiapkan untuk mengantisipasinya. Sebab, menurut Amran, Pemerintah sebelumnya telah membangun sistem sumber air agar proses tanam tidak terganggu. Bahkan, infrastruktur lain untuk menunjang hasil panen tetap dilakukan termasuk menyiapkan asuransi kepada petani.

“Kami sudah rancang tiga tahun, tidak bisa instan. Kita bangun Rain Water System, embung 30.000, sumur dangkal dan sumur dalam, dan kita bangun dam-dam di seluruh Indonesia,” tutup Amran.

Ia menbahkan, tahun ini saja Kementan menyiapkan satu juta hektare lahan pertanian untuk diasuransikan. Luasan itu dianggap aman karena kegagalan pertanian masih sekitar 100.000 hektare.