Pertanianku — Sebanyak 6.000 ekor sapi impor disalurkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) ke seluruh Indonesia, sebanyak 1.430 di antaranya dikirim ke Sumatera. Sapi-sapi indukan impor jenis Brahman (Brahman Cross/BX) tersebut akan dikembangbiakkan kelompok tani (poktan) peternak sapi di 10 provinsi se-Sumatra.

“Untuk wilayah Lampung mendapat 95 sapi,” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan I Ketut Diarmita, Senin (10/11).
Ketut Diarmita mengatakan untuk tahap pertama baru dari 1.430 sapi untuk Sumatera baru tersalurkan 840 sapi dengan space 10 sapi bila terjadi sakit, mati, atau hal lain. Sementara, sapi yang disalurkan ke wilayah Lampung sebanyak 95 sapi, sudah masuk karantina di IKHS PT Juang Jaya dalam keadaan sehat, tidak ada yang mati.
“Semua sehat, tidak ada yang sakit, sudah siap dibawa ke peternak,” katanya.
Menurut Ketut, penyaluran sapi indukan impor sebenarnya sudah dilakukan sejak 2016, sedangkan pada 2017 kosong, dan baru kembali masuk sapi indukan impor jenis Brahman Cross pada 2018 dari Australia. Ia mengatakan, tidak ada poktan peternak yang mendapatkan dua kali sehingga poktan peternak sapi rata mendapatkan bantuan sapi.
Kepada Poktan Peternak Suka Mukti, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan, Dirjen PKH I Ketut Diarmita berharap untuk memerhatikan tiga faktor penting dalam mengembangbiakkan sapi indukan impor jenis Brahman. Pertama, masalah pakan harus berkualitas proteinnya, tidak memberikan rumput liar. Kedua, ketersediaan air. Dan ketiga, pengendalian penyakit.
Mengenai pengawasan, ia menyebutkan tugas dari Dinas Peternakan di daerah masing-masing. Sementara, Dirjen PKH akan melakukan pengawasan berkala dan evaluasi langsung kepada poktan peternak untuk mengetahui data dan kondisi sapinya langsung.
“Jangan sampai di Lampung diberi 95 sapi, ketika ke sini lagi berkurang jadi 50 sapi. Seharusnya saya ke sini lagi sudah bertambah jadi 150 sapi,” ujarnya.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan Arsyad mengatakan, kabupatennya mempunyai kelebihan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Selain itu, terdapat juga puskeswan, yang pasukan terdepannya dapat membina peternak sapi.
Sebelumnya, ia mengatakan PT Juang Jaya telah menyalurkan 100 sapi kepada poktan peternak di Lampung Selatan, yang pengawasannya di bawah tim dari Puskeswan tersebut.
“Setiap puskesmas itu ada sembilan sampai sepuluh orang yang dapat melayani kesehatan hewan tersebut,” katanya.
Menurut Agus, salah seorang anggota Poktan Peternak Suka Mukti, Sragi, poktannya sudah mendapatkan pembinaan dari dinas kabupaten sebelum menerima sapi indukan impor tersebut. Sebab sebelumnya, ia tidak mengetahui cara memelihara dan mengembangbiakkan sapi indukan impor jenis Brahman Cross tersebut.
“Selama ini belum ada masalah. Kami sangat siap untuk memelihara dan menjaganya, agar cepat berkembang biak,” katanya.