Pertanianku — Bencana gempa di Sulawesi Barat dan banjir di Kalimantan Selatan menjadi kabar kurang baik untuk Indonesia di awal 2021. Seluruh pihak harus bergerak menolong para korban bencana alam, termasuk Kementerian Pertanian. Secara simbolis, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan bantuan kepada korban bencana di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

Bantuan yang diberikan adalah obat-obatan, kebutuhan pangan, dan kebutuhan sehari-hari untuk korban gempa bumi. Sementara itu, untuk korban banjr di Kalimantan Selatan, Kementan memberikan bantuan berupa sembako, obat-obatan, dan kebutuhan lain yang diangkut oleh 20 unit mobil truk. Bantuan tersebut disalurkan ke 10 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan.
Tidak hanya bantuan kebutuhan pokok, Kementan juga memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian, benih padi, dan dukungan asuransi pertanian. Seluruh bantuan yang diberikan diharapkan mampu meringankan beban para korban.
Kehadiran Syahrul di tengah korban bencana sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo dan merupakan panggilan hati nurani.
“Saya ke sini yang pertama memang ditugaskan oleh Bapak Presiden untuk meninjau secara langsung saudara-saudara kita di sini, kemudian memang ini adalah panggilan hati nurani,” ujar Syahrul seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
Selain memberikan bantuan secara simbolis, Syahrul juga menyebutkan tiga agenda bantuan untuk daerah yang terdampak bencana alam. Agenda pertama adalah memastikan seluruh korban yang terdampak tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan pangan.
Agenda kedua ialah membuat gugus tugas di lokasi bencana. Gugus tugas yang dibentuk oleh Kementan bertugas melakukan pengecekan dan mapping secara langsung untuk mengetahui kondisi potensi pertanian di daerah tersebut.
Agenda yang ketiga adalah memperbaiki seluruh infrastruktur di sektor pertanian yang mengalami kerusakan. Bencana ini juga akan digunakan oleh Kementan untuk memperbaiki infrastruktur pertanian di daerah tersebut yang selama ini masih mengalami kekurangan.
“Kita kawal potensi daerah yang punya peluang berkembang, komoditas yang bagus potensinya, kita perkuat,” lanjut Syahrul.
Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju, Muhammad Idris menyebutkan, saat ini ada 89.000 orang pengungsi yang tersebar di 200 titik pengungsian.