Kementan: Stok Daging Surplus 26 Ribu Ton

Pertanianku – Guna memenuhi pasokan daging menjelang Ramadan hingga Idul Fitri, Kementerian Pertanian RI (Kementan) mengklaim bahwa stok daging sapi dalam negeri dalam keadaan aman. Bahkan, surplus sebanyak 26 ribu ton daging sapi setelah hari Raya Idul Fitri.

Kepala Subdit Perlindungan Hewan Kementerian Pertanian Dinal Rifqi menuturkan, saat ini ada stok daging sapi impor sebanyak 12 ribu ton dan daging kerbau impor 35 ribu ton.

Sementara, stok sapi impor bakalan ada 116 ribu ekor yang jika dikonversi ke satuan ton menjadi 23 ribu ton. Adapun sapi dari peternak lokal diperkirakan ada 62 ribu ton.

“Kalau dikurangi kebutuhan untuk puasa dan lebaran, kira-kira akan ada surplus 26 ribu ton,” kata Dinal.

Untuk menjaga stabilitas harga, pemerintah telah membentuk Satgas Pangan yang anggotanya berasal dari lintas kementerian dan lembaga. Dinal mengatakan, Satgas ini juga melakukan pengawasan terhadap kualitas daging yang dijual agar terjamin kehalalannya.

Pada acara yang sama, Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang meminta pemerintah dan importir untuk menambah stok daging sapi beku. Sebab, ia khawatir ada preferensi di masyarakat yang lebih menyukai daging sapi ketimbang daging kerbau.

Apalagi, saat ini jumlah daging sapi beku hanya 12 ribu ton. Jauh lebih sedikit dibanding stok daging kerbau beku sebanyak 35 ribu ton.

“Kalau stok daging sapi beku impor kurang, bisa terjadi gejolak harga,” ucap Sarman.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dari segi rasa daging sapi dan kerbau tidak jauh berbeda. Namun begitu, pemerintah tidak bisa memaksakan selera masyarakat Indonesia yang beragam. “Mungkin kalau orang Sumatra suka (daging kerbau), tapi yang lain belum tentu,” ungkapnya.