Pertanianku — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah menargetkan swasembada bawang putih di tahun 2019.

Untuk mempercepat pencapaian target tersebut, Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura menggelar tanam perdana secara serempak bawang putih di tiga provinsi, Selasa (7/11). Ketiga provinsi itu, yakni Temanggung, Magelang, dan Lombok Timur seluas 1.720 ha.
Mentan Amran yang diwakili Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, melakukan tanam perdana di Desa Tanggulanom, Kecamatan Selopampang, Temanggung seluas 1.120 ha. Setyanto ditemani Bupati Temanggung, Bambang Sukarno, saat melakukan tanam perdana ini.
Mengenai hal ini, diperkirakan produktivitas saat panen mencapai 10 ton per ha atau 6 ton per ha bawang putih kering.
Mentan Amran mengatakan, penanaman serentak tersebut untuk mempercepat target swasembada bawang putih dari semula pada 2033 menjadi 2019. Ia juga menuturkan, percepatan target ini tentunya telah melalui kalkulasi dan pertimbangan yang cermat.
“Kita harus optimis, karena dulu Indonesia pernah mengalami kejayaan bawang putih di era tahun 90-an, dimana luas pertanaman mencapai 21.896 hektare dengan produksi sebesar 152.421 ton,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (7/11).
Amran menjelaskan, lahan yang dibutuhkan agar swasembada bawang putih berkelanjutan sekitar 73 ribu ha. Sekira 60 ribu ha untuk konsumsi dan sisanya untuk produksi benih.
Menurutnya, luas lahan itu jauh lebih kecil dibanding padi, jagung, dan keledai, yang membutuhkan jutaan hektare untuk mencapai swasembada. Amran melanjutkan, ada beberapa upaya dari pihaknya untuk sesegera mungkin mengendalikan impor, sekaligus mendorong percepatan swasembada bawang putih nasional.
Sementara itu, Bupati Temanggung, Bambang Sukarno mengatakan, upaya Kementan meningkatkan produksi bawang putih di Temanggung dipastikan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarat petani. Apalagi bawang putih Temanggung merupakan kualitas bagus sehingga dipastikan dapat bersaing di pasar ekspor.
“Kami apresiasi program Kementan. Potensi lahan di kabupaten Temanggung cukup besar. Ke depan optimis kita bisa kurangi konsumsi impor bahkan bisa ekspor. Namun kepastian harga harus benar-benar dijamin,” ujarnya.