Pertanianku — Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menjamin kelancaran distribusi serta kemudahan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi. Kementan sudah menambahkan alokasi serta mengumpulkan para distributor pupuk bersubsidi agar petani mudah mengakses bantuan tersebut.

“Rapat koordinasi pupuk ini dalam rangka mengecek distribusi serta ketersediaan pupuk yang kita miliki, yakni pupuk yang bersubsidi di semua lini di kawasan Indonesia Timur. Saya minta distributor jangan main-main dengan distribusi pupuk karena pupuk bukan hanya kebutuhan tanaman, tapi lebih pada sebagai basis ketahanan pangan terutama pada masa pandemi Covid-19,” tutur Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
Mentan menegaskan bahwa pemerintah tidak main-main terhadap pemenuhan kebutuhan pupuk bersubsidi untuk petani. Presiden Joko Widodo juga sudah menyetujui penambahan bantuan pupuk sebesar 1 juta ton senilai Rp3,14 triliun.
Pupuk memegang peran vital untuk menyelamatkan perekonomian masyarakat serta ketahanan pangan rakyat di kala pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini. Oleh karena itu, Mentan mengatakan kepada para distributor untuk mendeteksi distribusi pupuk bersubsidi mulai dari area Lini I, distribusi agen pupuk hingga di tingkat kios.
Distributor pupuk juga akan mengatur dan menyalurkan pupuk bantuan sesuai dengan SOP dan RDKK yang sudah ditentukan. Hal ini agar penyaluran bisa tepat sasaran dan dilakukan sesuai dengan KTP petani.
Sebelumnya, Kementan sudah berencana akan meluncurkan Kartu Tani yang berguna untuk mendata petani. Nantinya, kartu tersebut akan memudahkan Kementan dalam menyalurkan bantuan, seperti pupuk. Namun pada saat ini kartu tersebut masih belum terdistribusi merata dan masih dalam tahap pengembangan. Oleh karena itu, distribusi pupuk saat ini masih berdasarkan KTP petani.
“Untuk saat ini Kartu Tani tidak diwajibkan bagi petani yang belum memilikinya, namun tahun depan Kartu Tani ini sudah bisa diakses. Saat ini kebutuhan pupuk dalam 3 bulan kedepan harus dipenuhi,” papar Mentan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana, Sarwo Edhy mengatakan bahwa Kementan beserta jajarannya sedang bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia dan beberapa pihak lain yang terkait untuk memperbaiki tata kelola pupuk bersubsidi.