Kenal Lebih Dekat Pemupukan Berimbang agar Pupuk Lebih Hemat dan Efisien

Pertanianku — Saat ini Kementerian Pertanian tengah gencar melakukan sosialisasi terkait pemupukan berimbang agar penggunaan pupuk lebih hemat dan efisien. Pemupukan berimbang adalah pemberian sejumlah pupuk yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman dan tingkat kesuburan tanah agar terjadi keseimbangan unsur hara di dalam tanah.

pemupukan berimbang
foto: Pertanianku

Pemberian pupuk yang disesuaikan dengan kondisi tanah dan tanaman dapat membantu petani untuk mencapai kondisi favorable atau kondusif untuk pertumbuhan tanaman. Dengan begitu, pupuk tidak perlu digunakan berlebihan agar petani bisa mendapatkan hasil yang melimpah. Pemupukan yang berlebih justru malah membuat biaya produksi menjadi tinggi dan keseimbangan lingkungan terganggu.

Pemberian pupuk yang berlebihan juga dapat membuat tanaman mudah roboh, tanaman mudah terserang hama dan penyakit, serta mencemari lingkungan. Sementara itu, pupuk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanah dan tanaman dapat membuat produktivitas tanaman, mutu panen, kesuburan tanah, dan keuntungan ekonomi petani meningkat.

Penerapan pemupukan berimbang harus disertai oleh lima tepat pemupukan, yakni tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, dan tepat bentuk atau formula. Oleh karena itu, petani perlu menggunakan jenis pupuk sesuai dengan kebutuhan dan diberikan saat tanaman sedang membutuhkannya. Formula pupuk yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi tanaman dan kebutuhan tanaman, serta pemberiannya harus dilakukan dengan benar.

Sebelum diberikan pupuk, petani perlu mengetahui kondisi keasaman tanah karena kadar keasaman atau pH tanah sangat menentukan komposisi unsur hara yang terkandung di dalam tanah. Pada kondisi asam atau basa terdapat beberapa unsur hara yang mendominasi karena jumlahnya terlalu banyak. Unsur hara yang terlalu mendominasi dapat menyebabkan tanaman keracunan sehingga petani perlu menetralisir terlebih dahulu pH tersebut.

Dilansir dari cybex.pertanian.go.id, para ahli sepakat, untuk meningkatkan produktivitas tanaman, petani perlu menciptakan kondisi tanah yang sehat. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan penggunaan pupuk organik, mikroorganisme lokal, pupuk kompos, dan pupuk hayati.

Tanah yang sehat mampu mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat sehingga hasil produksi yang didapatkan sehat dan manusia yang mengonsumsinya pun sehat. Oleh karena itu, memastikan kesehatan tanah menjadi langkah awal sebelum budidaya yang perlu dilakukan, kemudian disusul dengan pemupukan serta penanaman.