Pertanianku— Tanaman kesemek terkenal berasal dari Cina, tetapi diduga berasal dari Jepang. Di Indonesia terdapat dua jenis buah kesemek, yaitu kesemek dari luar negeri dan kesemek yang berasal dari hutan.

Di Indonesia, buah kesemek tidak begitu populer, bahkan belum menjadi komoditas komersial yang banyak dilirik. Namun, sebenarnya buah kesemek yang sering disebut sebagai persimmon ini merupakan komoditas penting di pasar dunia.
Tingginya permintaan buah kesemek tidak lain karena rasanya yang lezat, hampir mirip dengan rasa apel luar negeri. Selain itu, kandungan gizi buah ini terbilang tinggi. Tiap 100 gram buah mengandung 0,7 gram protein, 0,4 gram lemak, 19,6 karbohidrat, dan 320 KJ vitamin A. Kulit buah kesemek mengandung tannin yang dapat digunakan sebagai pewarna atau cat.
Sebenarnya, sistem perakaran tanaman kesemek terbilang kuat. Akan tetapi, karena sifat tanaman ini meranggas, membuatnya tidak bisa digunakan untuk mengendalikan erosi pada lahan-lahan kritis.
Budidaya tanaman kesemek tidak begitu sulit karena tidak ada persyaratan khusus. Tanaman buah ini dapat tumbuh dengan subur di tanah yang gembur dan banyak air dengan intensitas curah hujan sekitar 2.000—3.000 mm/tahun. Oleh karena itu, tanaman kesemek tidak tahan berada di daerah kering. Pada musim kering seluruh daun tanaman akan menguning, kemudian berguguran.
Ketinggian daerah yang dikehendaki buah kesemek ialah 1.000—1.200 m dpl. Pada dasarnya tanaman buah ini dapat tumbuh di bawah naungan, tetapi pertumbuhannya akan berjalan lebih baik di lahan terbuka dengan sinar matahari penuh. Tanaman buah ini sangat menyukai tanah yang mengandung kapur.
Perawatan yang perlu diberikan hanya pemberian pupuk susulan dan membuang benalu yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Umumnya, petani kesemek jarang memberikan pupuk buatan. Namun, untuk mendukung pertumbuhan tanaman sebaiknya berikan pupuk buatan setiap empat bulan sekali sebanyak 100—300 gram/pohon/tahun. Setelah tanaman berbuah, pupuk hanya diberikan setiap tanaman sehabis dipanen sebanyak 300—400 gram/pohon.
Kemudahan lainnya dari perawatan tanaman kesemek ialah tidak ada hama yang dianggap terlalu berbahaya, meskipun ada beberapa hama yang kerap menyerang, seperti kepik pemakan daun. Penyakit yang sering muncul adalah cendawan ungu yang sering menyerang batang dan dahan hingga mengering dan akhirnya mati. Penyakit ini dapat diatasi dengan larutan CP8 persen atau karbol 10—20 persen yang diolesi pada bagian yang terkena penyakit.