Kenal Lebih Jauh dengan Kascing yang Memiliki Beribu Manfaat

Pertanianku — Cacing tanah ternyata mampu mendatangkan keuntungan yang berlipat-lipat. Media bekas ternak cacing juga memiliki manfaat untuk dijadikan kompos. Media bekas ini biasa disebut dengan kascing atau bekas cacing.

kascing
foto: pertanianku

Meskipun terlihat menjijikkan bagi sebagian orang, cacing merupakan makroorganisme yang sangat bermanfaat untuk memperbaiki kesuburan tanah. Berdasarkan fakta, proses penguraian bahan organik yang dilakukan dengan bantuan cacing tanah dan beberapa bakteri mikroorganisme lainnya akan berjalan dengan baik.

Dalam proses penguraian tersebut, peran cacing memang tidak terlalu banyak. Namun, kehadiran cacing dapat mempercepat proses karena bahan organik akan diurai terlebih dahulu oleh cacing, lalu dilanjutkan dengan bakteri mikroorganisme. Dengan demikian, kerja mikroorganisme lebih cepat dan efektif.

Hasil dari proses vermikomposting ini akan berupa kascing. Kascing mengandung partikel kecil-kecil yang berasal dari bahan organik yang telah dimakan cacing dan dikeluarkan lagi. Oleh karena itu, kandungan kascing akan tergantung pada bahan organik apa yang dimakan oleh cacing. Namun, pada umumnya kascing mengandung beberapa unsur hara yang berguna untuk tanaman, seperti nitrogen, fosfor, mineral, dan vitamin.

Kascing juga mengandung unsur hara yang cukup lengkap dengan nilai C/N-nya kurang dari 20. Hal tersebutlah yang membuat kascing dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.

Cacing tanah merupakan hewan yang hidup dit tempat lembap dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Kelembapan tempat tinggalnya dapat mencapai 60—90 persen. Selain itu, cacing tanah juga hidup pada kondisi tanah tertentu. Misalnya, pada pH tanah sekitar 6,5—8,5 dan suhu ideal bagi cacing tanah sekitar 21—30°C.

Cacing tanah yang akan digunakan dalam pembuatan kascing sebaiknya adalah cacing yang mampu berkembang biak dengan cepat, memiliki kemampuan bertahan hidup yang baik dalam limbah organik, dan sifat cacing tidak liar. Cacing yang biasa digunakan untuk pembuatan kascing ialah Lumbricus rubellus, Eisenia foetida, dan Pheretima asiatica. Dari ketiga jenis tersebut, Lumbricu rubellus merupakan cacing yang mudah ditemui di Indonesia.

Di alam bebas, cacing tanah memang hidup dengan menguraikan berbagai macam bahan organik yang merupakan sumber pakan bagi dirinya. Agar tingkat kelembapan kascing terjaga, peternak biasanya menambahkan kotoran ternak atau pupuk kandang. Peran pupuk kandang selain memberikan kelembapan adalah sebagai sumber karbohidrat seperti selulosa dan merangsang kehadiran mirkoba yang menjadi makanan cacing tanah.