Pertanianku — Obat dan vaksin merupakan bagian penting dalam proses peternakan guna mendukung keberhasilan. Anda bisa menemui berbagai macam merek dagang obat dan vaksin ayam yang sudah dijual dengan bebas.
Peternak biasanya belum begitu paham untuk membeli obat dan vaksin yang tepat sehingga sering kali ditipu sehingga salah beli karena tidak sesuai dengan jenis ayam atau tidak sesuai dengan penyakitnya. Oleh karena itu, sebaiknya kenali fungsi obat dan vaksin yang sering Anda temui.
Sulfonamide
Obat ini merupakan obat sintetis buatan pabrik yang tersusun dari berbagai ramuan farmasi. Fungsi sulfonamide adalah untuk menghambat peran para-amino-benzoic acid (PABA) serta mensintesiskan asam folik yang berada di dalam tubuh sehingga mampu mengurangi penggandaan sel. Obat ini sebaiknya digunakan dalam dosis rendah karena bisa bersifat racun.
Biasanya obat sulfonamide digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh Salmonella. Anda bisa menemukan obat sulfonamide yang berupa sulfaquinoxaline. Namun, peredaran obat ini sudah agak jarang karena bisa bersifat racun. Pengguna harus benar-benar memerhatikan dosis yang dianjurkan dalam label kemasan.
Nitrofuran
Kelompok obat ini mampu mengobati penyakit yang disebabkan oleh Salmonella dan mampu mengobati kasus Vibrionic hepatitis. Obat-obat nitrofuran yang kerap ditemui adalah furasolidan. nihidrason, dan nitrofurason. Obat-obatan ini sudah tersebar bebas dalam berbagai merek dagang.
Kelompok obat cacing
Obat ini berfungsi untuk mengeluarkan cacing dari usus ayam. Obat-obatan yang masuk dalam kelompok obat cacing adalah butnorat, cumafos, higromisin B, feneotiasin, dan piperasin. Obat generik tersebut sudah dijual bebas pada berbagai merek dagang.
Antibiotika
Obat ini berfungsi untuk membunuh dan menghambat perkembangan mikroorganisme penyebab penyakit dari golongan bakteri dan sejenisnya. Namun, antibiotik tidak bisa menangkal penyakit. Antibiotik sangat ampuh sehingga kerap digunakan pada skala yang luas. Antibiotik menjadi senjata pamungkas membunuh bakteri yang sudah tidak terkendali.
Namun, penggunaan yang berlebihan juga akan menimbulkan bahaya. Ada bakteri yang lemah dan ada yang tidak lemah. Bakteri yang tidak lemah bisa menjadi ganas jika diberikan antibiotik sehingga di hari kemudian jumlahnya berkembang menjadi banyak. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik tidak boleh sembarangan.