Kenali Cara Menyimpan Cabai yang Lebih Ampuh dengan Hipobarik

Pertanianku Hipobarik adalah salah satu sistem penyimpanan cabai yang dilakukan dalam satu ruangan dengan kondisi udara tertentu. Cara ini mulai berkembang di beberapa negara maju pada 1960-an hingga kini. Hipobarik merupakan cara penyimpanan yang mahal. Namun, dibandingkan dengan menyimpan di pendingin, cara ini lebih banyak mendatangkan keuntungan.

hipobarik
fotoa; pertanianku

Keuntungan dari hipobarik yang pertama adalah meningkatkan aspek daya tahan penyimpanannya. Jika daya tahan yang disimpan di dalam pendingin hanya berkisar 10—120 hari, cabai yang disimpan dengan cara ini mampu bertahan hingga 50 hari, terutama untuk cabai hijau.

Cabai yang disimpan dengan cara ini tidak akan kehilangan tekstur renyah, tidak mengubah warna buah, dan tidak mengurangi mutu buah. Bahkan, buah yang disimpan dengan cara ini akan selalu memiliki penampakan seperti buah segar yang baru saja dipetik.

Hipobarik dilakukan di ruangan penyimpanan yang memiliki tekanan, suhu, dan kelembapan udara yang dapat dikontrol. Tekanan yang diperlukan untuk menyimpan cabai agar tetap segar sebesar 4—400 mm Hg dengan suhu udara sekitar 2—5°C dan kelembapan udara berkisar 90—95 persen.

Tekanan udara yang rendah dapat menghambat pembentukan gas etilen pada buah cabai. Gas etilen inilah yang membuat cabai menjadi cepat matang. Sementara, penggunaan suhu rendah diharapkan mampu mencegah gas yang diakibatkan proses respirasi atau pernapasan buah, apalagi saat buah tertumpuk dalam jumlah banyak dalam satu ruangan. Energi respirasi ini dihasilkan dalam bentuk panas.

Suhu panas akan menghambat atau mengurangi penyusupan sumber panas dan dapat menghilangkan akumulasi yang disebabkan pengembunan. Cara-cara tersebut berfungsi untuk menghindarkan cabai dari kemungkinan ditumbuhi oleh jasad renik yang merugikan. Bahkan, dengan tingkat kelembapan yang dikontrol secara intensif dapat mencegah penyusutan buah, menghindarkan buah dari kekeringan, dan dapat menjaga kesegaran buah.

Hipobarik dilakukan dengan cara yang berbeda-beda pada setiap jenis cabai. Misalnya, cabai hijau yang tidak tahan suhu dingin disarankan untuk menggunakan suhu penyimpanan antara 7,2—10°C pada tekanan udara sekitar 80 mm Hg. Jika suhu di bawah 7°C cabai hijau mudah rusak, sedangkan suhu di atas 10°C akan memudahkan cabai menjadi matang.