Pertanianku — Siapa yang tidak kenal dengan Bali? Mendapat julukan Pulau Dewata, Bali dan sejuta pesonanya telah membius para pelancong berlibur ke sana. Di balik daya tariknya sebagai tempat wisata, hasil pertanian dan perkebunannya pun patut diperhitungkan. Salah satunya jeruk unggulan Bali yang bisa ditemui di pulau seribu pura ini.
Potensi pertanian dan komoditas hortikultura Pulau Bali seringkali dipandang sebelah mata. Padahal, pulau ini sendiri memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Terlebih dengan adanya gunung api yang membuat tanah di Bali menjadi subur.
Dari banyaknya jenis tanaman yang bisa dibudidayakan di Bali, beberapa di antaranya berupa sayuran dan buah. Setidaknya, ada dua jeruk unggulan Bali yang bisa Anda temukan di sini. Dua jenis jeruk ini adalah keprok tejakula dan siam kintamani. Mungkin bagi sebagian orang, dua varietas ini belum terlalu populer.
Jeruk keprok tejakula berasal dari daerah Tejakula, Kecamatan Buleleng. Popularitasnya sempat melambung. Namun, wabah dan serangan penyakit membuat jeruk ini mulai hilang dari peredaran.
Ciri jeruk keprok tejakula adanya warna kulit dan buahnya yang oranye. Warna ini biasanya dihasilkan jenis jeruk keprok jika ditanam di dataran tinggi. Namun, jeruk keprok tejakula tetap berwarna cerah meski ditanam di dataran rendah.
Dari segi rasa, jeruk keprok tejakula memiliki rasa buah yang manis dengan sedikit asam. Perpaduan rasa ini menghasilkan rasa segar khas jeruk keprok. Kini, pemerintah setempat sedang menggalang kegiatan untuk menggalakkan lagi budidaya jeruk keprok tejakola di daerah Gerokgak dan wilayah lainnya.
Jenis jeruk unggulan Bali yang lainnya adalah siam kintamani. Jeruk yang satu ini, seperti namanya, berasal dari daerah Kintamani, Kabupaten Bangli. Di sana, varietas jeruk yang satu ini masih digunakan sebagai salah satu tonggak perkebunan hortikultura yang menghidupi masyarakatnya.
Ciri jeruk siam kintamani adalah warna kulitnya yang cenderung kuning-oranye. Rasanya manis. Tak hanya itu, keunggulan lain dari siam kintamani adalah produktivitasnya yang bisa mencapai 40—70 kilogram per pohon dalam satu tahun.
Tak seperti jeruk keprok tejakula, jeruk siam kintamani lebih cocok dibudidayakan pada daerah dataran tinggi. Di Kintamani sendiri, kebun buah jeruk yang satu ini sudah dikembangkan sebagai salah satu sarana wisata pertanian di daerah Bangli.
Budidaya jeruk siam kintamani diperluas tak hanya di daerah Bangli. Kabupaten Badung dan Gianyar menjadi sasaran pemerintah untuk meluaskan budidaya jeruk unggulan Bali yang satu ini.