Kenali Hama Jagung Manis Penggerek Batang dan Penggerek Tongkol

Pertanianku — Jagung manis adalah salah satu tanaman pangan yang rawan terserang hama dan penyakit. Berbagai jenis hama jagung manis antara lain penggerek batang dan penggerek tongkol. Jika dibiarkan, kedua hama ini bisa menurunkan produktivitas jagung manis.

hama jagung manis
Foto: pexels

Penggerek batang

Hama penggerek batang merupakan spesies Ostrinia furnacalis. Hama ini menyerang seluruh bagian tanaman jagung pada seluruh fase pertumbuhan. Bila sudah terserang, hasil panen bisa menurun hingga 80 persen.

Ngengat penggerek batang aktif di malam hari. Umur imago atau ngengat dewasa mencapai 7—11 hari. Telur hama ini berwarna putih dan berkelompok dengan jumlah per gerombol mencapai 30—50 butir.

Larva yang baru menetas berwarna putih kekuning-kuningan. Larva yang masih muda ini makan secara berpindah-pindah. Mereka makan bagian alur bunga jantan, kemudian lanjut menggerek batang. Pupa biasanya terbentuk di dalam batang dan berwarna cokelat kemerahan.

Gejala serangan hama penggerek batang adalah terjadi kerusakan pada setiap bagian jagung manis. Ada lubang kecil pada daun, lubang gorokan pada batang, bunga jantan, pangkal tongkol, batang dan tassel mudah patah, dan tumbukan tassel yang rusak.

Pengendalian hama penggerek batang dapat dilakukan dengan cara berikut. Pertama, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang penggerek batang. Kedua, dilakukan tumpang sari jagung dengan kedelai dan kacang tanah. Bisa juga dengan membuang inang yang tumbuh secara liar.

Cara lainnya adalah dengan memotong sebagian bunga jantan, bisa empat dari enam baris tanaman. Penyemprotan biopestisida berupa Basillus thuringensis juga bisa dilakukan. Terakhir, Anda bisa menggunakan insektisida berbahan aktif monokrotofos, triazofos, dikhlorofos, dan karbufuran sesuai dosis yang dianjurkan.

Penggerek tongkol

Berbeda dengan penggerek batang, penggerek tongkol berasal dari spesies Helicoverpa amigera. Serangga ini bisa muncul setelah jagung memasuki masa tanam 45—56 hari. Munculnya hama ini bersamaan dengan munculnya rambut-rambut pada tongkol jagung.

Ngengat penggerek tongkol akan aktif di malam hari. Telurnya berjumlah 600—1.000 butir diletakkan pada rambut tongkol secara tunggal. Telur tersebut akan menetas setelah 4 hari. Ulat akan menjadi pupa dalam tongkol atau di dalam tanah.

Selain menyerang tongkol, hama ini juga menyerang pucuk dan malai. Akibatnya, bunga jantan tidak terbentuk. Jika dibiarkan, produktivitas jagung akan menurun. Kehilangan hasil akibat serangan hama penggerek tongkol bisa mencapai 10 persen. Meskipun relatif rendah, mutu tongkol yang dihasilkan akan menurun.

Cara pengendalian hama penggerek tongkol pada jagung manis sebagai berikut. Pertama, pengelolaan tanah yang baik untuk merusak pupa dalam tanah. Kedua, tanam tanaman berbunga di sekitar jagung untuk menarik parasitoid dan serangga pengganggu lainnya.

Selanjutnya, bersihkan semua sisa tanaman dan keringkan setelah ada serangan. Baliklah tanah di sekitar pertanaman agar pupa dan larva dalam tanah terkena matahari. Semprotkan insektisida decis untuk mengendalikan larva. Penyemprotan dilakukan setelah terbentuk rambut jagung pada tongkol.