Kenali Jenis Kelinci Pedaging untuk Peternakan

Pertanianku — Peternakan kelinci semakin marak seiring meningkatnya permintaan kelinci pedaging. Kelinci pedaging adalah jenis kelinci yang dimanfaatkan dagingnya.

kelinci pedaging
foto: pixabay

Beberapa kriteria kelinci pedaging yang baik dapat dilihat dari kecepatan pertumbuhan dan bobot badannya. Selain itu, kelinci yang subur dan mampu berkembang biak dalam waktu singkat dalam jumlah banyak juga sangat digemari.

Dalam skala rumah tangga, budidaya kelinci biasanya dilakukan untuk kelinci peliharaan. Namun dalam skala yang lebih besar, kelinci dimanfaatkan untuk diambil bagian tubuhnya. Mulai dari kulit, bulu, hingga dagingnya. Berikut ini jenis kelinci pedaging yang umum diternakkan oleh peternak.

Flemish giant

Flemish giant adalah kelinci hasil peranakan kelinci angora Jerman dan kelinci satin. Dua jenis indukannya sangat jarang diincar sebagai kelinci pedaging. Namun, kelinci flemish giant sangat digemari peternak karena bobotnya yang berat.

Kelinci ini dapat mencapai bobot badan 10 kilogram. Normalnya, kelinci flemish giant dapat diternakkan hingga berbobot 6 kilogram saat sudah dewasa. Di Indonesia, sangat sulit mendapatkan kelinci flemish giant galur murni. Kini, sudah banyak ras hasil persilangan flemish giant untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Ciri utama flemish giant adalah tubuhnya yang panjang. Telinganya juga tampak lebih lebar. Bulu kelinci ini memiliki warna yang beragam, mulai dari putih, hitam, biru, cokelat kekuningan atau flawn, abu-abu cerah, abu-abu gelap, dan hitam kecokelatan.

Netherland dwarft

Jenis kelinci pedaging kedua yang juga banyak diternakkan adalah netherland drawft. Ukurannya cenderung lebih kecil ketimbang kelinci pedaging lainnya. Begitu pula dengan pertumbuhannya yang lebih lambat.

Nama netherland drawft disematkan karena kelinci ini dibawa oleh bangsa Belanda saat datang ke Indonesia. Netherland dwarf menjadi kelinci peliharaan mereka terutama di daerah perkebunan. Satu-satunya alasan peternakan kelinci peranakan ini banyak dilakukan adalah penyebarannya yang sudah sangat luas di Indonesia.

New Zealand white

Jenis terakhir yang tak kalah populer sebagai kelinci pedaging adalah new zealand white. Walaupun bernama ‘New Zealand’, nyatanya jenis kelinci ini berasal dari Amerika. New zealand white merupakan hasil persilangan dari flemish giant.

Satu ekor kelinci ini rata-rata berbobot 5,5 kilogram. Berat tertinggi yang bisa dicapai adalah 10 kilogram. Dalam sekali persalinan, kelinci new zealand white dapat menghasilkan hingga 10—12 ekor.

Ciri utama kelinci ras ini adalah warna bulunya yang putih albino, seperti namanya. Ciri lainnya adalah mata yang berwarna merah. Di Indonesia, kelinci new zealand white populer dengan sebutan kelinci lokal atau kelinci jawa.