Pertanianku — Singkong sudah lama dikenal punya kandungan sianida yang cukup tinggi. Penanganan sebelum pemasakan dapat membantu mengeluarkan dan menghilangkan zat yang merupakan racun tersebut. Kadar sianida pada singkong sangat beragam, tergantung jenis singkong yang digunakan.

Kadar sianida pada singkong tergolong cukup tinggi. Tiap dua gram umbi singkong, dapat mengandung asam sianida sebanyak 118,9 ppm. Tidak hanya umbi singkong, daun singkong juga mengandung kadar sianida yang lebih tinggi. Dua gram daun singkong dapat mengandung 149,4 ppm zat sianida.
Kadar sianida tersebut akan berbeda-beda tergantung jenis singkong. Umbi singkong manis dan umbi singkong pahit ternyata mencirikan adanya perbedaan tersebut.
Umbi singkong yang manis memimiliki kandungan sianida yang lebih rendah. Tiap kilogram singkong manis, kandungan sianida diperkirakan hanya berkisar 50 miligram.
Sementara, untuk umbi singkong yang pahit ternyata memiliki kandungan sianida yang lebih tinggi. Satu kilogram sumbi singkong pahit bisa mengandung asam sianida lebih dari 50 miligram.
Keberadaan sianida dalam singkong sebenarnya dapat diketahui dengan mudah. Singkong yang mengandung sianida dalam jumlah tinggi akan cenderung memiliki daging umbi yang berwarna kebiruan. Bercak biru pada umbi singkong tersebut bisa menjadi racun bila dikonsumsi lebih dari 50 ppm.
Umumnya, singkong segar dapat mengandung 15—400 miligram racun sianida tiap kilogram-nya. Meskipun demikian, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan kandungan sianida tersebut.
Singkong manis dapat langsung dikonsumsi. Tahapannya meliputi pengupasan, pencucian, kemudian pemasakan singkong sampai siap disajikan atau diolah lebih lanjut.
Sementara, singkong pahit memiliki tahapan yang lebih rumit. Pertama, kupas kulit singkong, kemudian cuci bersih singkong tersebut. Selanjutnya, rendam selama beberapa hari singkong tersebut dalam air bersih. Bila sudah, cuci dan masak singkong hingga siap disajikan.
Jika singkong memiliki bercak biru, Anda tidak perlu mencuci atau merendam singkong tersebut. Disarankan umbi singkong dengan bercak biru tidak dikonsumsi karena kandungan sianida pada umbi tersebut sudah sangat tinggi. Perebusan, pemasakan, ataupun perendaman tidak akan mengurangi kadar sianida secara signifikan.