Kenali Lebih Dekat Tempurung Kura-Kura

Pertanianku — Anda pasti sudah kenal dengan hewan yang satu ini. Ya, kura-kura. Kura-kura juga cukup sering menjadi hewan peliharaan. Temputung kura-kura adalah ciri khas hewan yang satu ini.

Tempurung kura-kura
Foto: pixabay

Di Indonesia kura-kura dikenal dalam tiga kelompok yang berbeda. Kelompok pertama disebut sebagai penyu. Penyu dikenal juga sebagai sea turtles dalam bahasa Inggris. Hal ini karena penyu hidup di laut. Penyu sendiri bisa ditemukan di seluruh samudera di dunia.

Jenis kedua merupakan labi-labi atau yang juga dikenal sebagai bulus. Bulus disebut sebagai freshwater turtles dan merupakan jenis kura-kura yang hidup di air. Bulus memiliki perbedaan mendasar pada bentuk tempurungnya dengan jenis kura-kura lain.

Sementara, jenis kura-kura terakhir adalah kura-kura yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai tortoise. Ketiga jenis kura-kura ini memiliki ciri yang sama, yakni tempurung di bagian punggungnya.

Kura-kura merupakan hewan bersisik. Ia memiliki empat kaki untuk bergerak dan berpindah tempat. Tidak banyak yang tahu, hewan yang satu ini merupakan sejenis reptil, lho. Kura-kura merupakan anggota ordo Testudinata. Anggota ordo ini dikenal memiliki ‘rumah’ atau tempurung yang keras dan kaku.

Tempurung pada kura-kura ini sebenarnya memiliki dua bagian. Bagian pertama berada di sebelah atas berguna untuk menutupi punggung. Bagian ini disebut karapas atau dalam bahasa Inggris, carapace.

Bagian bawah tempurung berfungsi melindungi bagian ventral dan perut kura-kura. Tempurung ini disebut plastron.

Lapisan terluar tempurung kura-kura berupa sisik-sisik yang besar. Sisik ini juga sangat keras dan tersusun seperti genting. Sementara, bagian dalam tempurung merupakan susunan lempeng-lempeng tulang. Tulang ini tersusun sangat rapat seperti tempurung.

Jenis kura-kura yang memiliki tekstur tempurung agak berbeda adalah kelompok bulus atau Trionychoidea dan penyu belimbing. Kura-kura jenis tersebut lapisan luar tempurungnya tidak memiliki sisik. Sisik tersebut digantikan oleh lapisan kulit di luar tempurung tulangnya.

Kura-kura diduga merupakan hewan purba yang masih hidup hingga kini. Fosil kura-kura tertua kedua di dunia berasal dari 210 juta tahun silam, tepatnya pada masa Trias. Hewan yang diduga mirip kura-kura yang hidup pada masa itu adalah proganocheiys.

Bedanya, proganocheiys memiliki tulang-tulang di bagian punggung yang belum begitu melebar. Tulang tersebut belum menyatu keseluruhan membentuk tempurung yang sempurna. Kura-kura purba ini hidup dan berkembang pada zaman yang sama dengan dinosaurus dengan panjang tubuh bisa mencapai 4 meter.