Pertanianku – Burung murai merupakan burung kicauan yang memiliki suara merdu. Bahkan, burung murai adalah salah satu burung yang menjadi primadona di kalangan pecinta burung kicau. Burung ini digadang-gadang memiliki potensi pasar yang cukup besar bila dikembangkan.
Namun sayangnya, sebagian pecinta burung murai masih belum banyak mengetahui segala informasi tentang burung kicau ini. Terutama soal usia produktifnya.
Iswahyu Wiwoho, salah seorang peternak murai mengatakan, sebagai seorang hobiis murai, setidaknya hal-hal dasar seperti itu harus dikuasai.
“Siapa tahu hobinya ingin dikembangkan menjadi profesi, kan keuntungannya cukup lumayan,” tutur Iswahyu.
Iswahyu mengatakan sejak menetas, murai baru bisa bereproduksi di usia 7 bulan untuk indukan betina, sedangkan indukan jantan lebih lambat 1 bulan demi kematangan mental.
Di usia tersebut, lanjut Iswahyu, masing-masing murai, baik jantan maupun betina sudah memiliki rasa birahi dan ditandai dengan gerakannya yang atraktif.
“Tapi khusus yang betina, sebenarnya di usia 6 bulan pun sudah siap untuk bereproduksi,” jelas Iswahyu.
Gerakan atraktif yang dimaksud Iswahyu adalah ketika indukan betina mulai memungut ranting-ranting dari dasar kandang untuk dirangkai menjadi sebuah sarang telur.
Untuk lebih merangsang burung murai mengeluarkan naluri bereproduksi, Iswahyu menganjurkan pemilik membuat sangkar murai yang lebih besar, agar burung dapat bermanuver layaknya di habitat aslinya.
Untuk jantan, tanda dan ciri-ciri masuk usia siap kawin adalah ketika sifatnya menjadi sangat teritorial, dimana tingkat keagresifan burung meningkat. Di usia 7 bulan, murai jantan juga sudah bisa bertarung adu kicau. Namun, Iswahyu menyarankan, untuk menjadikan murai jantan sebagai petarung sebaiknya tunggu usianya sampai 1 tahun dulu.
“Ibaratnya seperti anak ABG dikasih motor, meski dia bisa mengendarai tapi kan belum layak karena belum punya SIM,” lanjut Iswahyu.
Iswahyu menambahkan masih banyak ciri alamiah lain yang dikeluarkan burung murai ketika ingin kawin. Namun, karena keterbatasan kandang dan habitat membuat burung melakukan aktivitas yang hanya sebisanya. Dari segi fisik indukan murai betina sangat mudah diketahui, yaitu bertubuh mungil dan berekor pendek, dengan suara tidak selantang indukan jantan.